"LUPA, MENYEBABKAN MANUSIA ABAI AKAN AKHIRAT".
Allah SWT berfirman:
قَالَ كَذٰلِكَ اَتَـتْكَ اٰيٰتُنَا فَنَسِيْتَهَا ۚ وَكَذٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسٰى
qoola kazaalika atatka aayaatunaa fa nasiitahaa, wa kazaalikal-yauma tunsaa
"Dia (Allah) berfirman, Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabaikannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan."
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 126)
LUPA MENYEBABABKAN MANUSIA ABAI AKAN AKHIRAT.
Pada dasarnya, manusia itu "PELUPA". Inilah sebabnya, Allah memerintahkan kepada orang beriman untuk menulis perjanjian di antara mereka, dengan dihadiri para saksi. Hal ini seperti yang difirmankan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dalam surah Al-Baqarah ayat 282.
Bagi mereka yang
"LUPA" bahwa dunia
merupakan tempat sementara dan mereka tidak memperhatikan ayat-ayat Allah, tetapi merasa puas dengan permainan dunia dan kesenangan hidup menganggap memiliki diri mereka sendiri, serta menuhankan diri sendiri, Allah akan memberika hukuman yang berat. Al-Qur'an menggambarkan keadaan orang yang demikian.
Sebagian besar manusia mengejar agamanya jauh dari daya tarik harta benda, kekayaan, timbunan yang menggunung dari emas perak, dolar, rekening bank, kartu kredit, lemari pakaian yang penuh dengan pakaian, mobil dengan model terbaru, pendek kata, segala bentuk kekayaan yang dimiliki atau diupayakan untuk dimiliki.
Mereka hanya lebih menekankan dunia ini, namun melupakan. Mereka
tertipu oleh daya tarik kegidupan dunia, dan lalai untuk menegakkan sholat. Memberi sedekah kepada kaum muskin, dan menjalankan ibadah yang akan menyejahterakan mereka pada hari kemudian.
Mereka berkata,"saya punya sesuatu untuk dikerjakan", dan saya punya cita-cita", saya bertanggung jawab",
"Saya tidak punya cukup waktu", "Saya punya sesuatu untuk diselesaikan", dan " saya akan lakukan nanti". Mereka menghabiskan kehidupannya hanya untuk memenuhi kehidupan dunia.
Inilah penyebab banyak orang membodohi dirisendiri ketika mereka menimbun harta dan kekayaan
Atau kapal yachts, helikopter, saham, rumah dan tanah" seolah-olah benar-benar ada, Mereka lupa bahwa akan ada hari perhitungan.
( Harum Yahya, Memahami Allah Melalui Akal, 2005)
TAFSIR IBNU KASIR
================
Allah Subhanahu Wa Ta'ala, berfirman, Dia ( Allah berfirman, demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat kami, dan kamu mengabaikannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu di abaikannya, Maksudnya, yakni hal itu disebabkan sewaktu di dunia kalian telah berpaling dari ayat Allah dan memperlakukannya dengan tidak berhak. Kalian berpura-pura melupakan ayat Allah itu dan tidak memedulikannya.
Hari inilah Allah Sunhanahu Wa Ta'ala membalas perilaku kalian.
Semua itu terekam juga dalam ayat lain.
(Yaitu orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu
Oleh kehidupan dunia. Maka pada hari ini ( kiamat ), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu melupakan pertemuan hari ini, dan karena mereka mengingkari ayat-ayat kami) (Qs Al A'raf :7- 51) karena balasan yang adil adalah balasan yang sesuai jenis amal.
Sedangkan melupakan ayat Al-Qur'an setelah memahaminya dan bertingkah tidak sesuai dengan isi Al-Qur'an, tidak termasuk dalam tema yang sedang dibahas ini dan tidak terkena ancaman dengan balasan diatas meskipun mereka termasuk kedalam golongan orang-orang yang diancam Allah dari segi lain.
Ada Hadits lain yang melarang dan mengancam golongan tersebut.
IMAM ACHMAD, meriwayatkan, dan Saad bin Ubaidah Radiyallahu anhu, Rasulullah Shalallahu A'laihi Wasallam sebagai berikut.
"Siapapun orang yang membaca
Al Qur'an lalu ia melupakannya niscaya ia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan menderita
Kusta".
(HR.Achmad)( Al Misbach Al Munir fi Tahzib Tafsir Ibnu Kasir,1999;685)
HADIS SAHIH
============
Nabi berkata, "Diceritakan kepada Ibnu Umar bahwa Abu Hurairah berkata,"Barang siapa yang mengiringkan jenazah, maka dia mendapatkan satu Qirath."
Ibnu Umar berkata, "Abu Hurairah terlalu banyak mengatakannya kepada kami."
Lalu Aisyah membenarkan Abu Hurairah seraya berkata," Aku mendengar Rasulullah bersabda begitu, ' kemudian, Ibnu Umar berkata, ' Sungguh kami telah mengabaikan banyak qirath."
(HR BUKHARI 665)
Nasrun Minallah🌻🌻
By Aguswina.Rejeki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar