Senin, 28 Agustus 2023

PDA Surabaya Dalam Acara Pelatihan Optimalisasi Peran Organisasi Wanita Kota Surabaya

  PDA Surabaya Dalam Acara Pelatihan Optimalisasi Peran Organisasi Wanita Kota Surabaya


Surabaya,- Gabungan Organisasi Wanita Kota Surabaya mengadakan kegiatan Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam Bidang Sosial Budaya, Senin 25/9/2023, bertempat di Gedung Siola Lantai IV B.D, Jalan Tanjung Nomer 1 Kota Surabaya. Dengan tema Menjadi Pribadi Mandiri Di Tengah Disrupsi Sosial Budaya, bersama Dr. Suko Widodo, Drs., M.Si.


Acara Optimalisasi Peran Organisasi Wanita Positif Mental Health, Life Style dan Budaya Organisasi yang baik dalam mendukung keberhasilan Pembangunan Masyarakat Kota Surabaya, dengan di hadiri oleh 32 Organisasi Anggota GOW Kota Surabaya. Salah satunya yaitu PDA Surabaya dengan mengirimkan 6 orang utusannya.


Heniati salah satu kader Aisyiyah mengatakan, "Adanya kegiatan ini adalah sebagai bentuk upaya untuk penguatan perempuan Indonesia dalam menghadapi era digitalisasi, sebagai upaya bekal dalam mendidik generasi yang baik sesuai dengan norma-norma budaya masyarakat. Sebagai wanita muslimah tentunya harus menempatkan sebagai pendidik buat generasinya dalam pendidikan yang sesuai dengan norma agama Islam".


Alifah Hikmawati S. ThI, ketua PDA Surabaya menyampaikan, "PDA Surabaya hari ini menghadiri acara seminar yang diadakan GOW, tentang etika terkait berapa puluh tahun kebelakang dan sekarang yang semuanya itu adalah merupakan dampak dari digitalisasi, yang itu semua tidak bisa kita hindari", 


"dan bagaimana kita sebagai seorang wanita untuk menyikapi hal tersebut. Sehingga nanti tidak akan berdampak negatif baik untuk kita pribadi atau kepada masyarakat secara luas khususnya kepada anak-anak generasi sekarang, sehingga menjadikan perubahan jaman atau kemajuan ini menjadi hal yang sangat positif, tetapi tidak menjadikan hal yang negatif".


Perubahan tidak akan datang jika menunggu orang lain, atau waktu lain. Manusianyalah yang ditunggu-tunggu dalam menciptakan perubahan yang di inginkan. Tekhnologi menjadi basis kegiatan kehidupan, semua harus belajar bagaimana menyikapi dengan baik tentang kemajuan teknologi yang tidak bisa dihindari ini.


Sesi diskusi pun dimanfaatkan oleh para peserta untuk mengajukan pertanyaan berkaitan dengan cara pengasuhan anak dalam kesibukan orang tua yang begitu padat, etika atau norma budaya bermasyarakat yang tidak di ajarkan dalam dunia pendidikan saat ini juga menjadi bahan diskusi, hingga perlindungan hak anak.


Dr Suko Widodo, Drs., M.Si, ketika ditemui awak media menyampaikan, "Organisasi Perempuan harus menyesuaikan dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan jaman, agar eksistensinya dibutuhkan oleh masyarakat. Karena sekarang ini terjadi perubahan mendasar terutama karena digitalisasi. Untuk itu satu-satunya jalan saya berharap agar organisasi wanita juga harus belajar tekhnologi, belajar perubahan sosial, ini yang pertama".


"Yang kedua, pemerintah harus memberikan Anggaran-anggaran yang memadai untuk kegiatan organisasi wanita, yang ketiga, perempuan harus bersuara, harus menginisiasi perubahan tersebut. Saatnya perempuan menunjukkan jati dirinya dan jangan rendah diri", harap Suko Widodo.


Hj Tsuwaibah Aslamiyah, BA. PDA Korbid Majelis Tabligh dan kesehatan mengatakan, "Kami bisa menambah ilmu bagaimana kita menghadapi masyarakat dan keluarga, kita harus proaktif kepada masyarakat karena kita sebagai perempuan yang aktif di Aisyiyah ini harus banyak menyampaikan terutama tantang Budi pekerti".


"Memang jaman sekarang sudah tertutup Budi pekerti itu karena disekolah tidak ada materi hal tersebut, dan dirumah orang tua juga tidak menyampaikan. Seharusnya kita harus menambah ajaran tentang budi pekerti kepada anak sebagaimana Budi pekerti tersebut sudah diajarkan orang tua kita terdahulu kepada kita. Misalkan dengan contoh makan dan minum orang tua harus mendahului dengan mencontohkan cara yang baik dan benar secara syar'i", sambung Hj Tsuwaibah Aslamiyah, BA.


"Wahai anakku, bacalah bismillah makan lah dengan tangan kananmu dan ambil yang terdekat", orang tua harus memahami maka akan selalu mengarahkan kepada anak-anaknya, dan sebagai Aisyiyah akan terus berdakwah pada keluarga dan masyarakat. (Heni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar