Senin, 24 Maret 2014

MEMILAH SAMPAH RUMAH TANGGA

Sejak bulan lalu team Qoryah Thoyyibah sudah memaksimalkan Bank Sampah Qoryah Thoyyibah yang pemilahan dan penimbangannya di lakukan seminggu dua kali yaitu tiap hari senen dan kamis


Hubungan sampah dengan lingkungan;
Jika kita membahas masalah lingkungan, pasti sampah selalu terkait. Sumber masalah lingkungan salah satunya adalah pengelolaan sampah yang salah. Di manapun tempatnya, sampah yang merupakan limbah dari kegiatan atau aktivitas manusia pasti ada. Akan tetapi pertanyaanya adalah bagaimana cara mengelola sampah yang tepat. Bukan hanya sekedar membuang ke tempat sampah kemudian diangkut truk sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu.
Pengelolaan sampah yang keliru atau bahkan salah kaprah dapat menyebabkan bencana banjir. Salah satu korban nyata dari perilaku yang tidak bertanggung jawab dengan mengelola sampah dengan baik adalah Jakarta. Setiap tahun pada musim penghujan, beberapa lokasi tertentu di Jakarta pasti banjir. Alasannya adalah badan-badan air seperti saluran air dan bahkan sungai yang meluap.
Melakukan pengelolaan sampah yang tepat bukan hanya baik untuk lingkungan, namun juga mencegah terjadinya bencana banjir. Kesalahan dalam pengelolahan sampah harus segera dibenahi. Jika terlalu banyak sampah “liar” yang tidak dikelola dengan benar, anda harus mulai berbenah mengelola sampah dari diri sendiri, yaitu sampah di rumah dan lingkungan rumah anda.
Cara mudah mengelola sampah;
Untuk mengelola sampah di rumah tangga sebenarnya tidak terlalu sulit, yang pertama adalah adanya niat dan kemauan untuk bergelut dengan sampah. Ingat tak semua sampah itu berbau dan kotor selama anda dapat mengelolanya dengan tepat.
Yang pertama adalah memilah sampah antara 3 jenis yaitu plastik, organik dan nonorganik. Jika anda malas untuk memilah, sediakan 3 tempat sampah berbeda untuk setiap jenis sampah tersebut. Kemudian tempatkan di setiap tempat, jadi setiap tempat harus memiliki 3 tempat sampah berbeda. Keuntungan untuk memilah sampah sangat banyak. Selain masalah lingkungan, tempat sampah anda akan menjadi lebih teratur.
Untuk sampah organik, sebaiknya gunakan tempat sampah yang dapat tertutup rapat agar baunya tidak menyebar ke seluruh tempat. Lebih baik lagi jika tempat sampah organik selalu dibersihkan. Kemudian keuntungan lainnya adalah anda akan mendapat lingkungan yang lebih berkualitas dan baik.
Selain itu proses daur ulang untuk sampah nonorganik dan plastik tentunya akan menjadi lebih mudah. Anda tak harus repot memilah-milah lagi. Ingat sampah non-organik tak selamanya “kotor”. Sampah nonorganik kebanyakan justru barang-barang yang tidak dipakai seperti kertas, botol, benang, kain kering, dan sebagainya.
Untuk mengelola sampah nonorganik ada beberapa cara yang bisa anda lakukan. Yang pertama adalah mendaur ulangnya. Atau anda memilah barang mana yang masih bisa digunakan. Atau anda bisa meloakkan sampah tersebut ke tukang loak. Meskipun tak seberapa, namun paling tidak sampah non organik anda masih dapat diberdayakan.
Atau anda bisa memberikannya untuk pemulung. Tentu sampah nonorganik menjadi keuntungan tersendiri untuk mereka. Cara yang terakhir adalah mendaur ulangnya menjadi barang kreasi. Jika anda memiliki usaha yang menghasilkan sampah nonorganik dalam jumlah banyak, tak ada salahnya untuk mendaya gunakan lagi sampah nonorganik tersebut. Kebanyakan digunakan untuk membuat kerajinan.
Yang terakhir adalah mengelola sampah organik. Pada dasarnya untuk rumahan, anda tetap bisa membuat kompos dari sampah organik tersebut. Terdapat dua cara untuk membuat kompos dari sampah organik.
Yang pertama adalah dengan membuat lubang untuk resapan biopori. Lubang silindris ini dibuat dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm atau 1 m selama tidak melebihi kedalaman air tanah. Lubang tersebut akan anda gunakan untuk mengubur sampah. Fauna tanah akan mengolah sampah organik tersebut. Selain itu lubang resapan biopori dapat mencegah banjir.
Untuk cara yang kedua adalah dengan membuat takakura. Masukkan sampah ke keranjang yang ditutupi sekam agar baunya hilang dan dicampur dengan kompos yang ditutup dengan kardus.

Jumat, 21 Maret 2014

DOLANAN TRADISIONAL DI PADANG BULAN


Ada banyak permainan tradisional yang kukenal sewaktu aku kecil dulu,.. hari ini dimainkankan siswa TK AISYIYAH 19 Sukolilo Bulak Surabaya bertepatan dengan bulan purnama penulis bersama ananda Aqilah Qotrunnada Al mahbubah bermain dengan teman sebayanya di TK AISYIYAH 19 Sukolilo Bulak Surabaya dalam rangkaian acara padang bulan bermain permainan tradisional beberapa di antaranya yang masih kuingat adalah :
1. Engkleh
Permainan tradisional engklek adalah sebuah permainan tradisional sederhana yang dilakukan dengan cara melemparkan sebuah pecahan genteng atau batu berbentuk pipih. Satu anak hanya akan memiliki 1 pecahan genting (kreweng) yang disebut ‘Gacuk’.

Permainan dilakukan secara bergantian. Para pemain akan mengundi urutan pemain yang akan bermain. Pemain pertama harus melemparkan pecahan gentingnya ke kotak pertama yang terdekat. Setelah itu dia harus melompat-lompat ke semua kotak secara berurutan hanya degan menggunakan 1 kaki, sedangkan kaki yang lainnya harus diangkat dan tidak boleh turun menyentuh tanah. Kotak yang terdapat gacuk milik pemain tersebut tidak boleh diinjak (harus dilewati). Dan pemain yang sedang bermain dengan meloncat dilarang untuk menyentuh atau menginjak garis pembatas.

Pemain permainan tradisional engklek harus meloncat ke setiap kotak sampai di ujung terjauh yang biasanya berbentuk setengah lingkaran atau kotak yang besar. Dari sana dia harus kembali dengan cara melompat lagi. Saat sampai di kotak yang terdapat gacuk miliknya, dia harus mengambil gacuk itu dengan tangannya, sementara itu sebelah kakinya harus tetap terangkat dan tidak boleh menyentuh tanah. Kemudian dia harus melanjutkan membawa gacuk tersebut sampai keluar kotak pertama.

Pemain permainan tradisional engklek yang sedang bermain harus mengulang permainan ini dengan melempar gacuk dari mulai kotak pertama terus sampai semua kotak, dan akhirnya selesai kembali ke kotak pertama lagi. Namun bagi pemain yang melanggar aturan tidak boleh melanjutkan permainan, dan digantikan oleh pemain berikutnya. Tapi dia boleh melanjutkan permainannnya setelah semua pemain mendapat giliran bermain.

Permainan selesai jika gacuk seorang pemain telah melalui semua kotak sampai kembali lagi ke kotak pertama dengan selamat. Setelah itu pemain tersebut akan berdiri membelakangi lapangan engklek dan melemparkan gacuk-nya ke belakang. Jika beruntung gacuk itu akan berhenti di dalam salah satu yang kosong. Nah kotak itu akan menjadi miliknya atau rumahnya.

Tapi jika lemparan gacuk-nya melesat keluar arena atau menyentuh garis batas, maka pemain itu harus mengulang lemparannya setelah pemain berikutnya melempar. Nah aturan lainnya adalah kotak yang sudah ada pemiliknya tidak boleh diinjak pemain lain ataupun disentuh oleh gacuk pemain lain yang dilempar.

 2. Gobak Sodor
Gobak Sodor berasal dari kata”go back to the door” ,. artinya kembali ke pintu masuk,.. permainan ini mungkin ada kemiripan aatau kesamaan dengan permainan dari daerah lain.. cara bermainnya adalah ada yang bertugas menjaga garis2 di tiap ruang.. dan ada yang lari dari satu ruang ke ruang lain sehingga bisa keluar lagi ke pintu awal di masuk tadi,.. permainan ini memerlukan arena.. yang digaris2 sejumlah anak yang akan bermain.. kalo yang bermain 6 orang berarti dibagi 2 regu menjadi masing2 3 orang,.. satu regu bermain.. satu regu jaga.. yang berjaga hanya boleh bergerak di sepanjang garis yang sudah digambar di arena,.. sedang yg bermain harus bisa masuk dari satu ruang ke ruang lain sampai ruang paling belakang dan kembali ke ruang awal di masuk tadi… yang berhasil kembali tanpa kepegang pihak yang jaga dia yang menang,.. biasanya yang kalah diwajibkan untuk menggendong yang kalah,.. hingga batas dan jarak tempuh yang disepakati… hehehehe,..
3. Tong tong do re mi
Tong tong do re mi tidak hanya dimainkan oleh perempuan, tetapi boleh dimainkan anak laki-laki. Permainan ini tidak bisa dilakukan sendiri, paling tidak dilakukan oleh empat orang atau lebih. Banyak anak yang ikut bermain, semakin kelihatan ramai dan menyenangkan.
Dalam bermain ‘Tong tong do re mi’ ada lagunya. Sembari bermain, anak-anak sambil berdendang. Simak dendang dari permainan anak Jawa itu :
“Tong tong do re mi
do re mi kulak kupang
Kupang dipayungi
Ono rojo dipayungi ”
Bisa dibayangkan dolanan ‘Tong tong do re mi’ ini menggembirakan dan menyenangkan. Sambil menaik-turunkan tangan yang dikepalkan pada tangan yang dikepalkan sesema teman yang bermain, tembang dolanan ini menghidupkan permainan. Biasanya, ‘Tong tong do re mi’
4. Donal Bebek
Pemain yang di perlukan adalah semain banyak semakin baik dan yang jelas adalah tempat yang digunakan harus luas misalnya halaman rumah, lapangan dan lainya.

Cara bermain
Anak-anak berkumpul dan membentuk sebuah lingkaran lingkaran yang lumayan dekat kemudian secara bersama sama mereka meneriakkan:

Donal bebek
Mundur tiga langkah
1... 2... 3....

Pada teriakan 1.. 2.. 3.. mereka akan meloncat-loncat kebelakang sebanyak tiga kali. Setelah itu ada seorang anak sebagai penunjuk sambil mereka secara bersama-sama menyayikan lagu:

Bintang mas keluar
Adik saya gigit ular
Ular ular naga
Naganya naga sari
Sari sari ayam
Ayamnya ayam jago
Jago jago tinju
Tinjunya alyas pikal

Alyas pikal merupakan pemain tinju terkenal asal indonesia. Kembali lagi ke permainan tadi setelah nyanyianya selesai pemain yang ketunjuk pada kata pada kata “tinjunya alyas pikal”, dia harus melompat dan kakinya mengenai kaki pemain lainya. Pemain lain boleh menghindar jika tidak kena maka diulangi lagi dari nyanyian bintang mas keluar.... Setelah ada yang terkena terinjak kakinya maka anak itu dinyatakan kalah (sebagai pemain yang jaga) maka permainan akan di teruskan dengan anak yang kalah duduk di tengah di kelilingi pemain lain yangberjalan mengelilingi pemain yang kalah tadi sambil menyanyikan lagu

Anak ayam di cubit-cubit
Ditendang-tendang......dst

Maaf ya sahabat lagu yang terahir ini aku nggak hafal. Yang intinya setelah lagu itu selesai dinyanyikan pemain yang mengelilingi pemain yang jongkok tadi lari berhamburan. Sedangkan pemain yang jongkok harus mengejar dan menyentuh pemain lain dan teriak ”KENA!”, supaya semua orang tau bahwa yang jaga udah ganti orang.

Kalo pemain yang kalah tadi mengejarnya sudah dekeeeeeet banget, dan pemain gak mau banget di-kena-in, caranya mudah. Tinggal buru-buru jongkok. Karena kalo udah jongkok, dia gak bisa ngena-in kita dan harus cari target lain.

Meskipun simpel, permainan ini tetep perlu perhitungan. Karena tidak jarang terjadi seseorang di’kena’in pas dia lagi ambil ancang-ancang jongkok. Jadinya, posisi gantung setengah berdiri setengah jongkok dan dia harus jaga.

Setelah pemain itu jongkok tidak boleh seenaknya sendiri terus berdiri mereka harus menunggu di sentuh temanya atau berjalan sambil jongkok dan mencari teman lain yang masama-sama jongkok untuk bersentuhan supaya bisa berdiri.


5.Klompen raksasa

Sebuah klompen yang terdiri dari 3 orang dijalankan secara bersama karena itu butuh koordinasi dan kekompakan kelompok ,kali ini Meski timnya nada sempat terjatuh, salah satu tetap mampu melanjutkan hingga garis finish.

"Mungkin terlalu semangat, jadi satu tim jatuh semua. Tapi tidak masalah karena sudah biasa. Yang penting tubuh jadi sehat dan olahraga tardisional tak dilupakan," kata dia.


 

6.Dakon
permainan dakon dikenal sebagai permainan tradisional masyarakat Jawa sekalipun permainan ini dikenal juga di daerah lain. Pada masa lalu permainan ini sangat lazim dimainkan oleh anak-anak bahkan remaja wanita. Tidak ada yang tahu mengapa permainan ini identik dengan dunia wanita. Menurut beberapa pendapat karena permainan ini identik atau berhubungan erat dengan manajemen atau pengelolaan keuangan. Pada masa lalu (bahkan hingga kini) kaum hawa disadari atau tidak berperanan penting dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Dakon dianggap menjadi sarana pelatihan terhadap pengelolaan atau manajemen keuangan tersebut. Untuk kaum adam mungkin permainan semacam ini dianggap terlalu feminine, kurang menantang, tidak memerlukan kegiatan otot dan pengerahan tenaga yang lebih banyak. Jadi, barangkali dianggap terlalu lembut.
Pada saat sekarang permainan dakon ini boleh dikatakan tidak ada lagi. Anak-anak putri sekarang lebih tertarik bermain boneka Barbie, melihat sinetron, atau bermainn play station. Permainan dakon barangkali dianggap telah kuno, ketinggalan zaman, atau bahkan dianggap udik.
Umumnya permainan dakon pada zaman dulu dilakukan di pendapa, beranda rumah, atau di bawah pohon yang rindang dengan terlebih dulu menggelar tikar. Untuk memulai permainan yang melibatkan dua orang ini, keduanya akan mengundi atau ping sut untuk menentukan siapa yang jalan duluan.
Lubang pada papan dakon berjumlah 16 buah. Masing-masing sisi papan dakon terdapat 7 buah lubang dan 2 buah lubang di masing-masing pojokan/ujung papannya. Untuk memainkannya biasanya diperlukan biji-bijian untuk isian lubang-lubangnya. Umumnya biji yang digunakan untuk permainan ini adalah biji buah sawo. Mengapa biji buah sawo ? Jawabannya adalah karena tanaman sawo umumnya terdapat di hampir semua pekarangan (depan) rumah-rumah Jawa di masa lalu, khususnya rumah-rumah orang yang cukup mampu. Lebih-lebih rumah ningrat yang memiliki pendapa. Kecuali itu butiran biji sawo tidak terlalu kecil untuk dicomot. Permukaannya licin sehingga cukup mudah untuk diluncurkan dari genggaman sekaligus cukup mudah juga untuk digenggam telapak tangan. Selain itu, biji buah sawo yang dinamakan kecik itu secara visual memang tampak lebih eksotik (barangkali).
Untuk permainan dakon yang juga dinamakan congklak itu diperlukan 98 buah biji sawo. Masing-masing sisi dakon yang memiliki 7 buah lubang itu diisi 7 buah biji untuk masing-masing lubangnya. Jadi, masing-masing pemain memiliki 49 buah biji kecik yang siap dijalankan. Sedangkan lubang di bagian ujung (pojok) dakon dikosongkan untuk menampung sisa biji ketika permainan dijalankan.
Berikut ini Tembi menyajikan sebuah gambar permainan dakon yang berasal dari masa lalu. Cermati detail penampilan kedua orang yang bermain dakon itu. Pakaiannya masih pakaian Jawa gaya jadul. Juga model dandanan rambutnya. Belum ada yang bermodel dicat (semir), dikeriting, diblow, dan sebagainya. Gambar atau foto ini diharapkan mampu menggugah kenangan Anda di masa lalu (khususnya generasi tua) yang pernah bersentuhan dengan permainan dakon. Anda mesti ingat bahwa permainan ini sesungguhnya merupakan serpihan kecil dari unsur pembentuk budaya dan karakter bangsa. Daripadanya sesungguhnya kita bisa memetik banyak manfaat yang kadang kita sendiri tidak menyadarinya. Dengan permainan itu kita telah dilatih untuk terampil, cermat, sportif, jujur, adil, tepa selira, dan akrab dengan orang lain (teman).

7. Wak ko wak
Nama sebenarnya saya lupa. Hanya cara bermainnya dengan melibatkan banyak anak yang meliuk-liuk seperti ular dan melewati dua orang yang saling berpegangan tangan. Secara acak ada anak yang melewati nya nanti ditangkap dan diberi pertanyaan. Biasanya dimainkan dengan disertai tembang-tembang dolanan, sbb;
Wak ko wak
Gagak opo ?
Gagak sebrang
Njaluk opo?
Njaluk mangan
Wadah opo?
Wadah piring
Gak ono piringe
Lip lip anak e sopo
Anakku!
Tak jukuk yooooo...
Setelah itu yang memberi pertanyaan mencoba menculik ekor ular paling belakang sedangkan kepala ularnya berusaha mengalangi sehingga terjadilah keseruan hingga akhirnya penanya bisa menculik hingga abis ekornya.
sayang sekali sekarang saya sudah lupa.
Anak-anak era sekarang lebih sering terlihat serius di depan televisi, komputer, gadget dengan aneka game, dibanding bermain di halaman rumah bersama teman-teman. Artinya mereka jarang berinteraksi dengan sebaya. Perkembangan teknologi membuat mereka tumbuh menjadi makhluk individual. Mereka seolah tidak membutuhkan orang lain.
Mereka dapat menciptakan dunianya sendiri dengan imajinasi yang mereka peroleh dari berbagai permainan bagian dari fitur produk berteknologi canggih yang memanjakan kehidupan. Selain melunturkan seni tradisi yang sarat ajaran adiluhung, permainan modern dapat membentuk karakter negatif dalam diri anak. Mereka menjadi individualistis, menyimpang dari kodratnya sebagai makhluk sosial.
Dolanan tradisional anak yang menjadi primadona pada zamannya, kini tinggal kenangan karena terimpit kemajuan teknologi. Pada satu sisi teknologi memang menciptakan kemudahan dan rasa nyaman bagi manusia namun pada sisi lain, kenyamanan itu dapat menjadi bume-rang bagi anak-anak.
Kepunahan dolanan anak yang merupakan bagian dari budaya tradisonal yang adiluhung, sesungguhnya bukan semata-mata lantaran kepesatan perkembangan teknologi. Perkembangan dan kemajuan teknologi tidak seharusnya melunturkan budaya, justru sebaliknya harus bisa membuat budaya berkembang kian pesat.
pada jaman dulu dikenal mainan atau permainan yang sering dimainkan oleh anak anak jawa,.. bisa berupa mainan (berwujud barang) atau permainan ( semacam games). Dulu karena ketiadaan listrik,. saat sore hari setelah membantu orang tua menggembala ternak atau membantu pekerjaan di sawah adalah saat bermain yang paling menyenangkan,.. atau di malam hari ketika bulan sedang purnama.. karena ketika bulan penuh suasana tak lagi gelap,. namun lumayan benderang untuk bermain. Karena keterbatasan sarana dan prasarana anak-anak desa cenderung kreatif menciptakan mainan dan permainan untuk mengisi saat atau waktu bermain mereka,.. tak seperti anak sekarang yang lebih menyukai menonton kartun di depan TV atau main games di komputer,.. yang membuat mereka jadi pribadi yang malas bergerak,.. karena semua sekarang bisa dilakukan dengan bantuan remote control.

KOORDINASI PROJA DENGAN POSYANDU REMAJA QT



PEMBENTUKAN PENGURUS KOPERASI QT





SILATURROHIM DENGAN PWA MAJELIS TABLIGH

 
 
 
 


Dengan menggunakan transportasi bus Angkatan Laut yang berjumlah 6 Unit Rombongan Qoryah Thoyyibah sebanyak 165 Orang berangkat menuju ke GKB Jl Tanjung Hulu  II no 14 kediaman Ustadzah Uswah hasanah Pimpinan Wilayah A’isyiyah majelis Tabligh ,sesampai di lokasi kami disambut dengan ramah oleh tuan rumah, acara dibuka pukul 9.00 wib dengan susunan acara sbb :
1.      Pembukaan                                                                  Oleh Ibu Rini,S.Pd
2.      Pembacaan Ayat Suci Al Quran                                 Oleh Ibu Reza
3.      Mars Nasyiatul A”isyiyah Dan Mars A’isyiyah           Oleh Ibu Yuni
4.      Mars Qoryah Thoyyibah                                             Oleh Team Qoryah Thoyyibah
5.      Sambutan :      1.  Pimpinan Ranting A’isyiyah Sukolilo
                         2.  Panitia Pelaksana 
                         3.  Ketua Qoryah Thoyyibah
6.      Tausiyah                                                                      Oleh  Ustadzah Uswah hasanah
7.      Penutup / Doa
Dalam sambutannya ketua Qoryah Thoyyibah menyampaikan ribuan maaf dan trimakasih atas sambutan dan perhatiannya pada Ranting Sukolilo Utamanya cabng Bulak, sedangkan tausiyah yang disampakan Oleh  Ustadzah Uswah hasanah  bahwa Qoryah Thoyyibah adalah program A’isyiyah yang ingin mewujudkan masyarakat baik menjadi lebih baik tentunya hal itu perlu suport,dukungan moril materiil dari semua pihak agar program ini sukses.aamiin

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke pantai Delegan yang ada di Gresik dan ke pasar Gresik
 
 
 

SILATURROHIM KE PCA BULAK PULANG DARI UMROH

REFLEKSI TENGAH PERIODE MAJELIS KADER KOTA SURABAYA


Refleksi tengah periode majelis kader kota Surabaya,Trawas,28 – 29 Desember 2013
Syukur Alhamdulillah perjalanan dari Surabaya menuju Trawas berjalan dengan lancar dan tepat waktu sehingga acara pembukaan yang diagendakan pukul 10.30 – 12.00 dengan susunan acara sbb :
1.       Pembukaan
2.       Pembacaan ayat suci al Qur’an
3.       Menyanyikan lagu “  Indonesia Raya “, “ Sang Surya ” dan “ Mars Aisyiyah”
4.       Prakata Panitia
5.       Sambutan – sambutan : 
1. Ketua Majelis Kader Kota Surabaya
2. PDA Kota Surabaya
6.       Doa dan penutup

Setelah Ishoma acaradilanjutkan dengan materi peneguhan ideologi yang disampaikan oleh Ibu Sohifah,S.Pd.M.Pd.I selaku wakil PDA kota Surabaya,yang kemudian dilanjutkan Out Bond dipandu team Junior,bakda jamaah maghrib peserta di beri materi Leadhership dan Permainan / games seru yang menambah keseruan acara adalah kekompakan dan semangat kompetisi dari masing – masing peserta .

kemudian acara dilanjutkan dengan mimpi indah hingga pukul 02.30 wib semua peserta kembali tuk melaksanakan Qiyamul lail yang diimami ustadzah Musfiroh dan dilanjutkan dengan saholat subuh dan hafidz QS : Luqman : 1-19 serta ditutup dengan kultum.

Acara pagi dimulai dengan jalan sehat berjamaah mengelilingi Villa seputar Jl.Slepi Trawas dan dilanjutkan dengan senam dan out bond lalu makan pagi,bersih diri dan materi leadhership II dan permainan In door setelah Ishoma dilanjutkan materi membangun jejaring yang disampaikan oleh mbak Endah dari PWA Jatim kemudian Evaluasi dan Rencana kerja yang dipimpin oleh mbak Tri dan Khunainah.

Tak terasa waktu 2 hari berjalan begitu singkat namun mengesankan,selesai penutupan kami tiba disurabaya pukul 20.00 wib.semoga kegiatan ini bisa menjadi spirit baru bagi kader Aisyiyah kedepan.
Insya Allah

PEMBENTUKAN POSYANDU REMAJA



Posyandu remaja “QORYAH THOYYIBAH” merupakan sarana kesehatan bagi para remaja di desa Sukolilo Kecamatan Bulak kota Surabaya dengan harapan kegiatan Posyandu “QORYAH THOYYIBAH” dapat terus berkembang sehingga menjadi contoh sarana kesehatan bagi daerah lain dalam mendukung keberhasilan Indonesia Sehat, dan sebagai kegiatan inovatif dari program “QORYAH THOYYIBAH” yang di gagas oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur .
Posyandu Remaja “QORYAH THOYYIBAH” ini bertujuan agar :
1. Pemuda/remaja Desa Langlang mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan remaja dan
pengetahuan umum lainnya.
2. Remaja Desa Sukolilo Kecamatan Bulak kota Surabaya g bisa mandiri dalam mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan
mengatasi masalah kesehatan remaja di Desa Sukolilo
3. Remaja Desa Sukolilo Kecamatan Bulak kota Surabaya bisa membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Desa Sukolilo Kecamatan Bulak kota Surabaya
4. Remaja Desa Sukolilo Kecamatan Bulak kota Surabaya bisa sebagai penerus bangsa yang berkualitas.
5. Remaja Desa Sukolilo Kecamatan Bulak kota Surabaya bisa mengatasi KLB dan bencana alam.
Sasaran utama Posyandu Remaja “QORYAH THOYYIBAH”  ini adalah seluruh remaja Desa Sukolilo yang terdiri dari remaja putra dan remaja putri.
Tempat pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan remaja yang diadakan Posyandu Remaja “QORYAH THOYYIBAH” berpusat di sukolilo 4 no 14 dan waktu pelaksanaan kegiatannya pada setiap 1 bulan sekali tiap hari Minggu pada minggu ke-IV.

Jenis kegiatan pelayanan yang dilakukan antara lain :
1. Pengukuran TB, BB, Lila, HB, Tekanan Darah
2. Konseling kesehatan remaja dan kesehatan secara umum
3. Konseling tentang kerohanian dan pengetahuan lain
4. Pelayanan kesehatan (Imunisasi CPW, pemberian tablet tambah darah, pemberian kapsul
yodium, dll)
Sarana pelayanan yang dimiliki oleh Posyandu Remaja “QORYAH THOYYIBAH” antara lain:
1. Meja dan kursi (Pinjam)
2. Almari dan rak (Pinjam)
3. ATK (Belum ada)
4. Sarana penyuluhan (Pinjam)
5. Seragam petugas pelaksana (Belum ada)
6. Buku KARA (kesehatan remaja) (Belum ada)
7. Buku pengetahuan tentang remaja (Belum ada)
8. Buku register (Sudah ada)
9. Buku pencatatan kesehatan (Belum ada) Dll.

Anggaran yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan kegiatan ini antara lain didapat dari :
1. Bantuan pemerintah/ Dinas kesehatan
2. Swadaya masyarakat
3. LSM
4. Dermawan

Alur pelaksana/ pelayanan :
Meja I : Pendaftaran
Meja II : Pengukuran TB, BB, LILA, HB, Tensi
Meja III : Pencatatan hasil pengukuran
Meja IV : Konseling
Meja V : Pelayanan kesehatan (Iminisasi, Pemberian tablet tambah darah, kapsul Iodium,
dll.) dan merujuk ke sarana kesehatan yang lebih lengkap jika diperlukan/ sesuai
kebutuhan.
Semoga upaya pemenuhan pelayanan kesehatan ini dapat bermanfaat bagi kesehatan remaja dalam mensukseskan Indonesia Sehat 2010. Amien..

Forum anak :Pembekalan Wawasan Kebangsaan

FORUM ANAK KECAMATAN BULAK MENGIRIMKAN 3 DUTANYA YAITU:
1.M.RIAN IZZAR GHIFARI
2.DIAH ANGGRAENI
3.RAHMAD SUMANTO 
Kegiatan ini begitu berkesan bagi mereka sebab ini kali pertama mereka mendapatkan pengalaman baru yang begitu bermanfaat , Fun , enjoy and smart
 
 
 

TAKBIR KELILING MENYONGSONG IDUL FITRI 1434 H