Sejak bulan lalu team Qoryah Thoyyibah sudah memaksimalkan Bank Sampah Qoryah Thoyyibah yang pemilahan dan penimbangannya di lakukan seminggu dua kali yaitu tiap hari senen dan kamis
Hubungan
sampah dengan lingkungan;
Jika
kita membahas masalah lingkungan, pasti sampah selalu terkait. Sumber masalah
lingkungan salah satunya adalah pengelolaan sampah yang salah. Di manapun
tempatnya, sampah yang merupakan limbah dari kegiatan atau aktivitas manusia
pasti ada. Akan tetapi pertanyaanya adalah bagaimana cara mengelola sampah yang
tepat. Bukan hanya sekedar membuang ke tempat sampah kemudian diangkut truk
sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu.
Pengelolaan
sampah yang keliru atau bahkan salah kaprah dapat menyebabkan bencana banjir.
Salah satu korban nyata dari perilaku yang tidak bertanggung jawab dengan
mengelola sampah dengan baik adalah Jakarta. Setiap tahun pada musim penghujan,
beberapa lokasi tertentu di Jakarta pasti banjir. Alasannya adalah badan-badan
air seperti saluran air dan bahkan sungai yang meluap.
Melakukan
pengelolaan sampah yang tepat bukan hanya baik untuk lingkungan, namun juga
mencegah terjadinya bencana banjir. Kesalahan dalam pengelolahan sampah harus
segera dibenahi. Jika terlalu banyak sampah “liar” yang tidak dikelola dengan
benar, anda harus mulai berbenah mengelola sampah dari diri sendiri, yaitu
sampah di rumah dan lingkungan rumah anda.
Cara
mudah mengelola sampah;
Untuk
mengelola sampah di rumah tangga sebenarnya tidak terlalu sulit, yang pertama
adalah adanya niat dan kemauan untuk bergelut dengan sampah. Ingat tak semua
sampah itu berbau dan kotor selama anda dapat mengelolanya dengan tepat.
Yang
pertama adalah memilah sampah antara 3 jenis yaitu plastik, organik dan
nonorganik. Jika anda malas untuk memilah, sediakan 3 tempat sampah berbeda
untuk setiap jenis sampah tersebut. Kemudian tempatkan di setiap tempat, jadi
setiap tempat harus memiliki 3 tempat sampah berbeda. Keuntungan untuk memilah
sampah sangat banyak. Selain masalah lingkungan, tempat sampah anda akan
menjadi lebih teratur.
Untuk
sampah organik, sebaiknya gunakan tempat sampah yang dapat tertutup rapat agar
baunya tidak menyebar ke seluruh tempat. Lebih baik lagi jika tempat sampah
organik selalu dibersihkan. Kemudian keuntungan lainnya adalah anda akan
mendapat lingkungan yang lebih berkualitas dan baik.
Selain
itu proses daur ulang untuk sampah nonorganik dan plastik tentunya akan menjadi
lebih mudah. Anda tak harus repot memilah-milah lagi. Ingat sampah non-organik
tak selamanya “kotor”. Sampah nonorganik kebanyakan justru barang-barang yang
tidak dipakai seperti kertas, botol, benang, kain kering, dan sebagainya.
Untuk
mengelola sampah nonorganik ada beberapa cara yang bisa anda lakukan. Yang
pertama adalah mendaur ulangnya. Atau anda memilah barang mana yang masih bisa
digunakan. Atau anda bisa meloakkan sampah tersebut ke tukang loak. Meskipun
tak seberapa, namun paling tidak sampah non organik anda masih dapat
diberdayakan.
Atau
anda bisa memberikannya untuk pemulung. Tentu sampah nonorganik menjadi
keuntungan tersendiri untuk mereka. Cara yang terakhir adalah mendaur ulangnya
menjadi barang kreasi. Jika anda memiliki usaha yang menghasilkan sampah
nonorganik dalam jumlah banyak, tak ada salahnya untuk mendaya gunakan lagi
sampah nonorganik tersebut. Kebanyakan digunakan untuk membuat kerajinan.
Yang
terakhir adalah mengelola sampah organik. Pada dasarnya untuk rumahan, anda
tetap bisa membuat kompos dari sampah organik tersebut. Terdapat dua cara untuk
membuat kompos dari sampah organik.
Yang
pertama adalah dengan membuat lubang untuk resapan biopori. Lubang silindris
ini dibuat dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm atau 1 m selama tidak
melebihi kedalaman air tanah. Lubang tersebut akan anda gunakan untuk mengubur
sampah. Fauna tanah akan mengolah sampah organik tersebut. Selain itu lubang
resapan biopori dapat mencegah banjir.
Untuk
cara yang kedua adalah dengan membuat takakura. Masukkan sampah ke keranjang
yang ditutupi sekam agar baunya hilang dan dicampur dengan kompos yang ditutup
dengan kardus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar