Senin, 22 Januari 2018

LLHPB - PP Aisyiyah Apresiatif Bank Sampah QT

LLHPB - PP Aisyiyah Apresiatif  Bank Sampah QT


Surabaya - Keberadaan Bank sampah Qoryah Thoyyibah yang merupakan amal usaha pimpinan ranting Aisyiyah sukolilo yang mendapatkan bantuan CSR dari kementerian kelautan diresmikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar dihadiri pejabat setempat tanggal 10/11/17 yang lalu sedikit banyak mampu menanggulangi masalah sampah yang ada di perairan pesisir kenjeran utamanya di kampung nelayan sukolilo , Minggu 21/1/18


Tak bisa dipungkiri keberadaan Bank sampah Qoryah Thoyyibah yang di ranting Aisyiyah Sukolilo cabang Bulak  telah sampai ke pimpinan pusat Aisyiyah melalui koordinasi struktural mulai dari ranting hingga pusat dan yang pasti kecanggihan tekhnologi yang bernama media sosial dizaman mileniae mempercepat informasi hanya dalam satu genggaman menjadi bukti nyata globalisasi informasi 

Perwakilan pimpinan pusat Aisyiyah dari lembaga lingkungan hidup dan penanggulangan bencana meninjau langsung amal usaha pimpinan ranting sukolilo cabang Bulak sebagai desa binaan PWA Jawa Timur pada program Qoryah Thoyyibah PP usai menghadiri penutupan tanwir I Aisyiyah yang diselenggarakan 19- 21 januari 2018 di universitas muhammadiyah Surabaya

Muliana tokoh Aisyiyah turut mendampingi PP Aisyiyah ,   yang banyak memberikan informasi terkait geliat ekonomi yang dikembangkan Aisyiyah ranting sukolilo sebagai organisasi wanita berkemajuan dengan amal usahanya berupa bank sampah Qoryah Thoyyibah

Apresiasi luar biasa disampaikan oleh hening " sebagai gerakan dakwah nyata Aisyiyah yang terus mengupayakan kesejahteraan dan kemaslahatan ummat sebagai rahmat bagi alam semesta " tutur Hening ( Bunda Tri )

Minggu, 21 Januari 2018

Padus SMAMDA Sidoarjo Buka Tanwir I Aisyiyah

Padus SMAMDA Sidoarjo Buka Tanwir I Aisyiyah 


Surabaya - Iringan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah menggema di tenda pembukaan Tanwir I Aisyiyah dari paduan suara SMAMDA Sidoarjo di Universitas Muhammadiyah Surabaya  , Kamis , 19/1/18

Turut Hadir membuka Tanwir I Aisyiyah Wakil Presiden Yusuf Kalla didampingi ibu wapres , OJK , menteri koperasi , mendikbud, mantan PP Muhammadiyah - Din Syamsuddin , pimpinan pusat Muhammadiyah - Aisyiyah , gubernur dan wagub Jawa Timur, walikota Surabaya, kapolres dan anggota pimpinan Aisyiyah pusat , wilayah dan daerah berkenan membuka tanwir I Aisyiyah sekaligus meresmikan gedung at tauhid lantai 13 universitas Muhammadiyah Surabaya, alhamdulillah semuanya berjalan sukses dan lancar

PDA Kota Surabaya Foto Bersama Walikota Surabaya

PDA Kota Surabaya Foto Bersama Walikota Surabaya 

Surabaya - Empat Ratus Peserta Tanwir I Aisyiyah disambut hangat oleh Tri Rismaharini , Walikota perempuan pertama di Surabaya di kediaman rumah dinasnya

Tokoh perempuan berkemajuan yang ada pada diri Tri Rismaharini telah membuka mata perempuan - perempuan tidak hanya di Surabaya Indonesia namun juga perempuan di seluruh dunia

kesempatan foto bersama walikota perempuan pertama di Surabaya dan telah banyak mengukir prestasi ini tidak disia - siakan oleh pimpinan daerah Aisyiyah kota Surabaya bersama anggota pimpinan dan majelis , usai gala dinner .

Explore Wisata At Tauhid UMS

Explore Wisata At Tauhid UMS

Gedung 'gres' berlantai 13 yang dipunyai Universitas Muhammadiyah Surabaya - At Tauhid tower - memang layak jadi ikon amal usaha Persyarikatan di kota pahlawan ini - tentu selain amal usaha lainnya yang sudah ada. Dan Karena itu, dianggap cukup representatif buat event2 berskala nasinal yang digelar ormas Islam bersimbol matahari tersebut.

Bak kata peribahasa "gayung pun bersambut", akhirnya momentum - dari kebanggaan warga Muhammadiyah Sby - itupun diawali oleh Aisyiyah dengan menggelar acara akbarnya disini, berupa Tanwir yang berlangsung dari tanggal 19 - 21 januari 2018 kemarin. Malah Wk Presiden Yusuf Kalla, yg diagendakan buat membuka acara nasional ormas perempuan Islam berkemajuan itupun, menyempatkan untuk meresmikan gedung baru - dengan tag line mematahkan mitos angka 13 - tersebut.

Karena itulah, mumpung banyak kesempatan - apalagi dengan 'jabatan' sebagai panitia Tanwir - akupun nggak me-nyia-nyiakan buat mengekplor vasilitas dan 'jeroan fisik' atau dalamnya bangunan. Meski background ku bukanlah seorang arsitek, tapi dengan wawasan sederhana ku soal arsitektur, gedung ini cukup membuat ku berdecak kagum pada estetikanya. Dan tentu saja, respekku pada civitas akademika kampus ini yang 'ngotot' mewujudkan amal usaha  - secara fisik - boleh dibilang prestisius itu.

Jadi, kampus ini - menurutku - cukup representatif buat menjadi destinasi wisata amal usaha warga persyarikatan, tentu saja selain Universitas Muhammadiyah Malang ataupun kampus lain yang dipunyai ormas  KH Ahmad Dahlan ini di Jawa Timur. Nah, untuk anda,  tunggu apalagi, mampir ke kampus ini jika anda berwisata di kota ini. Oke.( sum )

Menteri Agama di Tanwir 1 Aisyiyah

Menteri Agama di Tanwir 1 Aisyiyah 




Surabaya - Menteri Agama Drs. H. Lukman Hakim Saiffudin turut memberikan materi pada agenda Tanwir 1 Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya mengungkpakan keprihatinannya akan kondisi bangsa Indonesia saat ini , Minggu 21/1/18
“Saat ini di DPR sedang dibahas soal undang-undang LGBT atau pernikahan sesama jenis. Sudah ada lima partai politik menyetujui LGBT,” kata dia saat menghadiri acara yang sama Tanwir I Aisyiyah di Surabaya, Sabtu.
Dalam Tanwir Aisyiyah, Lukman juga menyoroti tentang terjadinya pergeseran nilai-nilai yang disebabkan mudahnya anak mendapat informasi dari gawainya. Hal itu berdampak bergesernya relasi hubungan orang tua dan anak.
Namun saat ditanya fraksi mana saja yang menyetujui, Zulkifli enggan menyebutkan dan memastikan Fraksi PAN di DPR menolak. “Dulu bebicara dengan orang tua atau guru tidak boleh menatap matanya itu seperti menantang. Tapi sekarang nilai menghormati orang tua itu tidak lagi diperagakan,” katanya.
“Menjadi orang tua di masa sekarang jauh lebih kompeks dibanding zaman dulu. Sekarang anak-anak lebih cepat dewasa matang. Dari sisi informasi jauh lebih mendapatkan aksesn mendapat informasi. ‘Gadget itu 10 kali lipat dari pada kita kecepatannya,” tuturnya.
Menurut dia pendidikan bagi orang tua jauh lebih penting untuk membendung hal tersebut. Dari orang tua yang terdidik lah akan lahir anak-anak yang berkualitas. Sementara adanya lima fraksi nyeleneh itu ditanggapi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Zulkifli Hasan.
“Saat ini masih terjadi juga kesenjangan politik. Kesenjangan politik seperti apa? Ya lihat saja masyarakat maunya A, tapi partai politik di DPR maunya B,” ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional tersebut
Menurutnya, menunjukan di negeri ini masih terjadi kesenjangan politik. Kesenjangan politik tersebut dibuktikan dengan banyaknya keinginan masyarakat yang justru berlawanan dengan partai politik atau pun para anggota DPR, yang sejatinya mewakili suara rakyat.



Sabtu, 20 Januari 2018

Ternyata , Walikota Surabaya Masih saudara Mendikbud

Ternyata , Walikota Surabaya Masih saudara Mendikbud


Surabaya - Walikota Tri Rismaharini menjadi pemateri dalam Sidang Pleno XII Tanwir I Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya banyak mendapatkan tepuk tangan dan gerr-gerran dari peserta .Sabtu (20/1/17) Saat menceritakan proses terpilihnya jadi walikota, Risma memulai panen itu. “Waktu saya (mencalonkan) jadi walikota, saya pikir tidak jadi karena lawan saya sudah dua tahun kampanye. Sementara saya tidak punya uang,” katanya.. Saat itu, tambahnya, saya hanya ingin jadi pengusaha saja. “Saya tidak mau jadi PNS karena kalau jadi PNS tidak mungkin bisa jadi kaya,” ujarnya disambut geerrrr dan tepuk tangan peserta. “Nah begitu saya terpilih, saya ucapkan astaghfirullah, bukan alhamdulillah,” katanya yang lagi-lagi disambut tepuk tangan. “Sebenarnya saya ini masih saudara lho dengan Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Muhadjir Effendy). Tapi tidak tahu kok keluaga kami masing-masing jadi telur pecah (maksudnya ada yang di NU dan Muhammadiyah). Tidak apalah yang penting Muslim semua,” ujar Risma yang lagi-lagi disambut tepuk tangan peserta. ( Uzlifah )

Jumat, 19 Januari 2018

91 Tahun Yang Lalu Kongres Terbesar Perempuan Digelar Di Surabaya

91 Tahun Yang Lalu Kongres Terbesar Perempuan Digelar Di Surabaya




Surabaya - Ada sejarah penting yang harus diingat oleh kita, terutama warga Aisyiyah. Tepat pada 91 tahun yang lalu, di Surabaya telah diselenggarakan Muktamar atau Kongres Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 15 disampaikan oleh Haedar, sapaan akrabnya, mulai bercerita dihadapan wakil presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, peserta tanwir yang diikuti oleh perwakilan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) 34 provinsi, dan para tamu undangan lainnya. Jumat (19/01/2018). Saat itu tepat pada tahun 1926 masehi. Kongres ini berlangsung di gedung bioskop yang berada di jalan Kranggan-Surabaya. Yang mencengangkan adalah belum ada saat itu perhelatan besar yang melibatkan kaum perempuan, karena yang kita tahu bahwa kongres terbesar perempuan pada tahun 1928, dua tahun setelah kongres Aisyiyah. Ada dua surat kabar ternama di Surabaya, Pewarta Surabaya dan koran milik negara Tiong Hoa. Keduanya memuat besar-besaran dan mengapresiasi sosok dibalik persidangan itu, yakni Nyai Walidah (istri Ahmad Dahlan).

Sebelum Nyai Walidah dipenghujung hidupnya, beliau berpesan kepada salah satu anggota tanwir yang menjenguk beliau, satu hari setelah kemerdekaan, Indonesia kata Nyai Walidah, telah merdeka tetapi tinggallah yg belum merdeka adalah Agama Islam dan Umatnya. Belum merdeka dari kekolotan. " Maka suburkanlah Muhammadiyah dan Aisyiyah agar bisa mengisi Indonesia yg baru merdeka menjadi baldatun thoyybatun warabbun ghofur. Sehingga rakyat Indonesia makmur, bahagia dunia dan akhirat " , tutur Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada pembukaan Tanwir I Aisyiyah yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Surabaya. (Azmi)


Kamis, 18 Januari 2018

Temu Pengusaha Pra Tanwir I Aisyiyah

Temu Pengusaha Pra Tanwir I Aisyiyah



Surabaya - “Kita harus bisa mengurusi diri sendiri kalau ingin usaha yang kita jalankan berhasil.” Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat Aisyiyah Latifah Iskandar pada Temu Pengusaha dalam kegiatan Pra Tanwir I Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Kamis, (18/1/18).
Di hadapan 300 pengusaha Aisyiyah dari berbagai daerah di Indonesia, Latifah menekankan pentingnya penguasa mentas ngurusi urusannya sendiri.
“Dengan bisa mengurusi diri sendiri maka akan terampil dan berkesempatan mengembangkan usahanya,” ujar
wanita asli Yogyakarta itu sambil berpesan pentingnya para pimpinan atau majelis memahami kultur ekonomi dan membangunya di daerah masing-masing.
Dalam membangun kultur ekonomi tidak boleh meninggalkan karakteristik Aisyiyah, sebagai citra ke-Aisyiyah-an.
“Aisyiyah adalah gerakan Islam berkemajuan. Maju dalam berfikir, bersikap, dan bergerak. Kalau tidak berkemajuan berarti bukan Muhammadiyah,” tuturnya.
Perempuan di Aisyiyah, lanjutnya, adalah perempuan berkemajuan. “Dan yang tidak boleh lupa Aisyiyah berbasis akar rumput. Artinya Aisyiyah itu tumbuh, berkembang, dan besar dari bawah. Ora ujug-ujug besar dari atas,” kata dia.
Menurutnya, Aisyiyah juga memiliki karakter praksis amal usaha, yaitu selalu membangun dan mengembangkan amal usaha sebagai keberdayaan ekonomi untuk menopang gerak dakwah. “Walau begitu kita harus tetap berwawasan kebangsaan dan membawa manfaat untuk umat,” pesannya.
Dari data statistik, tambahnya, pengusaha di Jawa Timur menduduki peringkat terbesar di Indonesia, “Jatim gak bakal kesalip oleh daerah lain,” kata Latifah disambut tepuk tangan peserta .
Dia mengungkapkan, “Kendala pengembangan bisnis bagi pengusaha Aisyiyah adalah peran kita hanya menguasai 20 persen saja dari 80 persen peluang usaha. Termasuk bagaimana memasarkan produk, dan berjejaring sosial guna mengmbangkan usaha.”
Intinya, kata dia, kalau kita tidak melek mata terhadap kemajuan zaman dengan terampil dan terus mengasah diri dalam mengurus urusan sendiri, makan akan tertinggal dari yang lain.
Semangat berwirausaha para pengusaha Aisyiyah

Senam masal 1000 siswa TK Aisyiyah se kota Surabaya

Senam masal 1000 siswa TK Aisyiyah se kota Surabaya


Pagi yang cerah ceria diiringi tawa canda siswa TK Aisyiyah yang sumringah dan penuh semangat menambah warna warni  rangkaian pra Tanwir I Aisyiyah  yang akan digelar 19- 21 Januari mendatang di gedung at tauhid Unmuh Surabaya
Celoteh - Celoteh lucu balita sudah tak terdengar kala bunda Lilik Tarwijah menyampaikan prolog pengantar senam yang akan dilakukan serempak dan bersama-sama
Menghargai dan disiplin kemandirian tercermin pada gerakan - gerakan indah yang mereka lakukan dengan kepolosan , kelucuan dan tingkah putra putri kebanggaan orang tua , agama , bangsa dan negara
Satu varian senam telah usai , namun semangat pemanasan sudah terlihat pada wajah polos anak-anak harapan bangsa penerus cita-cita mulia para pendahulunya untuk melanjutkan estafet perjuangan mereka
Dengan panduan kolaborasi cantik antara instruktur  yang ada di depan panggung dengan guru - guru TK Aisyiyah se Surabaya yang tergabung dalam IGABA  ( Ikatan guru bustanul athfal) jajaran pimpinan daerah Aisyiyah kota Surabaya ikut larut dalam euforia kebahagiaan nya

Semangat membara dari siswa - siswi TK Aisyiyah se Surabaya telah menyebar bagaikan virus positif yang membakar peserta senam masal pagi ini dengan seragam hijau kuning yang segar .

Gerakan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai pilar kemakmuran bangsa

Gerakan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai pilar kemakmuran bangsa


Surabaya - Keprihatinan Aisyiyah melihat kondisi perekonomian di negeri ini yang tak kunjung membaik , memberi inspirasi tersendiri bagi Aisyiyah sebagai organisasi perempuan tertua di Indonesia yang akan menggelar sidang Tanwir I pada tanggal 19 – 21 Januari 2018 di kota Surabaya dengan mengangkat tema “Gerakan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai pilar kemakmuran bangsa “

 "Tema ini diambil karena pimpinan pusat melihat realitas bangsa yang masih terus menghadapi permasalahan ekonomi yang memprihatinkan. Maka yang menjadi concern dalam tanwir kali ini adalah problem perekonomian," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantin di Kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), Jalan Raya Sutorejo 59, Surabaya, Kamis (18/1/2018).
Bersamaan dengan kegiatan tanwir I Aisyiyah di kota Surabaya ini Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) pimpinan wilayah Aisyiyah se Indonesia  menggelar bazar untuk menunjukkan pada wilayah dan daerah lain potensi yang dimiliki sebagai amal usaha Aisyiyah . 

Bazar yang menyediakan aneka produk mulai dari makanan minuman, aksesoris hingga fashion ini sebagai salah satu penerjemahan tema Tanwir I Aisyiyah "Implementasi gerakan pemberdayaan ekonomi sebagai pilar kemakmuran bangsa." Tutur Retno Setiowati  MEK PWA Jawa Timur sekaligus panitia penanggung jawab bazar Tanwir I Aisyiyah

Tatik Lutfiati  ketua majelis ekonomi pimpinan wilayah Aisyiyah Jawa Timur menyampaikan “Dibukanya stand ditargetkan 46 stand ternyata habis terisi oleh produk majelis ekonomi se Indonesia , mereka berlomba-lomba untuk memperkenalkan produknya dari lembaga lembaga pembina ukm juga pelaku usaha nya saling berjejaring untuk merealisasikan itu “ tuturnya

“ Selain Bazar Produk Unggulan , panitia juga  menyiapkan berbagai agenda acara yang akan menyukseskan siding tanwir I Aisyiyah di antaranya temu usaha  , tampilan seni dan lain sebagainya “ . Pungkasnya ( Bunda Tri )


Rabu, 17 Januari 2018

Support luar biasa Pemkot untuk Tanwir I Aisyiyah

Support luar biasa Pemkot untuk Tanwir I Aisyiyah

Pimpinan Daerah Aisyiyah Surabaya menikmati City Tour Surabaya dengan mengendarai Bis Bantuan dari Pemkot Surabaya

Terimakasih untuk ibu kebanggaan warga Surabaya, Tri Rismaharini yang telah memberikan support yang luar biasa untuk peserta Tanwir I Aisyiyah berupa :
1. Penerangan lampu
2. Pengaspalan jalan
3. Pengaturan parkir
4. Sterilisasi PKL
5. Mobil toilet dan Toilet Portabel
6. Kebersihan Saluran
7. Welcome Dinner
8. Bis Kota 4
9. Ambulance dan Posko Kesehatan
10. Wisata City Tour
Mohon ditambahi kalau masih ada yang kurang, karena Bu Risma minta semua dilayani dengan Terbaik

Welcome Gala Dinner Peserta Tanwir I Aisyiyah

Welcome Gala Dinner Peserta Tanwir I Aisyiyah


Surabaya - Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyambut baik ditunjuknya Kota Surabaya sebagai tuan rumah Tanwir I Aisyiyah. Bertempat di rumah dinas Walikota Surabaya, Jalan Taman Surya No 1 Surabaya, Risma menggelar acara Welcome Gala Dinner, Rabu (17/1/18). Acara ini dihadiri oleh peserta Tanwir Aisyiyah 1 yang sudah hadir pada hari itu.
Selain menikmati hidangan yang telah disediakan, ada hal unik dalam acara ini. Risma menjadi rebutan untuk berfoto bersama para peserta yang fatang dari seluruh Indonesia, bahkan dari Cabang Istimewa Luar Negeri.
Anggota Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah Vivi mengaku kagum dengan sosok Risma. “Saya tidak menyangka, Ibu Risma menyambut kami sangat meriah, melebihi dari apa yang kami bayangkan. Bahkan ada seremonialnya,” ungkapnya.
Vivi terkejut karena ternyata Risma—panggilan akrabb walikota—juga bagian dari Aisyiyah. “Dan akhirnya kami bisa berfoto langsung dengan beliau,” ucap Vivi bangga.
Tintin, peserta Tanwir dari Cianjur Jawa Barat  juga sangat terkesan dengan sambutan yang sangat luar biasa dari Risma.
“Pokoknya, sambutan dan jamuannya sangat luar biasa. Senang bisa langsung bertemu dan berfoto dengan Bu Risma karena beliau juga bagian dari Aisyiyah,” ungkapnya.
Terima kasih, Bu Risma

Edukasi Dipteri Untuk Lansia Qoryah Thoyyibah

Edukasi Dipteri Untuk Lansia Qoryah Thoyyibah



Surabaya - infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit ini disebut penyakit dipteri , ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa, paparan ini disampaikan Masriah Ketua Majelis Kesehatan pimpinan daerah Aisyiyah kota Surabaya di hadapan lansia Qoryah Thoyyibah ,Rabu 17/1/18

Pergantian cuaca dan kekebalan tubuh manusia menjadi satu alasan bagi kita untuk mengenal beberapa jenis penyakit menular melalui penyuluhan dan edukasi - edukasi kesehatan yang disampaikan secara berkala oleh majelis kesehatan PDA Kota Surabaya ke cabang - cabang , salah satunya ke cabang Bulak dengan lansia Qoryah Thoyyibah nya .
Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari, gejala-gejala dari penyakit ini diawali Demam dan menggigil , sakit tenggorokan dan suara serak , sulit bernapas atau napas yang cepat , lemas dan lelah , pilek !walnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.

Pengobatan difteri harus segera dilakukan untuk mencegah penyebaran sekaligus komplikasi yang serius, terutama pada penderita anak-anak, jika tidak diobati dengan cepat dan tepat, toksin dari bakteri difteri dapat memicu beberapa komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa

" Subhanallah , hari ini penuh berkah di kegiatan PMT lansia Qoryah Thoyyibah ke tiga di bulan januari 2018 binaan Puskesmas Kenjeran akan kehadiran bu Masriyah Dahlan majelis kesehatan PDA kota Surabaya " Ujar Erna Kader Posyandu Qoryah Thoyyibah ( Bunda Tri )

Jumat, 05 Januari 2018

Cumi hitamnya Mak Nyuss

Cumi hitamnya Mak Nyuss


Surabaya - Libur tahun baru menjadi berkah luar biasa bagi Angkringan matahari bukan hanya wisatawan Surabaya yang datang berkunjung namun juga dari luar daerah hingga pulau seberang , senen 01/01/18

Tamu spesial hari ini tidak hanya dari komandan brigade DPD BKPRMI Surabaya bersama crew nya namun juga ada tamu spesial yang datang dari Jakarta bersama bu Endang Mulyani Putro

Begitu pula dengan teman - teman masa sekolahnya mbak Ida Rusdianabersama keluarga besar mereka .
Alhamdulillah, Angkringan matahari makin dinanti dan dicari ...
Bukan hanya rasa dan kualitas masakannya namun juga karena harganya yang murmer.


Pelanggan kuliner yang sudah sering ke Angkringan selalu mencari menu favorit nya salah satu diantaranya cumi hitam yang rasanya gurih , empuk , lezat dan nikmat tiada tara

" Hem.... saya sering kuliner nasi cumi bila ke restoran seafood namun baru di Angkringan matahari kutemukan rasa yang pas " ujar Jannah warga Mojokerto Jawa Timur .

Bagi anda yang belum tahu Angkringan matahari , bisa datang ke pesisir pantai kenjeran Surabaya arah jembatan suroboyo di sebelah kanan jalan ada pagar perguruan Muhammadiyah tepatnya di halaman SD Muhammadiyah 9 Bahari Sukolilo Surabaya.

Ada lahan parkir yang sangat luas , dilengkapi dengan sarana toilet bersih dan musholla dengan pemandangan yang langsung menghadap ke destinasi jembatan suroboyo, icon Surabaya dan laut lepas yang sangat indah

Happy new year 2018

Rakor Pra Tanwir - I Aisyiyah

Rakor Pra Tanwir - I Aisyiyah


Surabaya - Jelang H-10 pawai pra Tanwir I Aisyiyah panitia makin merapatkan barisan untuk mengantisipasi segala kemungkinan terjelek , duduk bersama kepanitiaan terpadu di gedung dakwah pimpinan daerah muhammadiyah kota surabaya , jumat 4/01/18

Start - finish Pawai di gedung dakwah PDM Surabaya di Jl. Wuni 9 Surabaya yang akan dimulai pukul 05.30 wib sampai selesai

Peserta Pawai yang terdiri dari 27 SD Muhammadiyah , 18 SMP Muhammadiyah , 7 SMA Muhammadiyah dan 2 SMK Muhammadiyah dan beberapa devile Aisyiyah dan ortom sebagai penggembira sudah terdata di panitia

Rute yang diambil dari wuni - walikota mustajab - berhenti sebentar untuk yel-yel didepan kantor gubernur Jawa Timur yang akan dilanjutkan finish ke jl.wuni tepatnya sebelah utara taman prestasi Surabaya

Pembahasan lain yang tak kalah penting adalah pelaksanaan Tanwir yang melibatkan protokoler kepresidenan mengingat sterilisasi menjelang datangnya R2 bersama beberapa jajaran menteri.
Semangat fastabiqul khoirot tetap digelorakan untuk sempurna nya roundown giat pra Tanwir I Aisyiyah

Rabu, 03 Januari 2018

Resolusi IMTAQ 2018

Resolusi IMTAQ 2018


Penyajian materi yang disampaikan ustadz Suyipto Hamzah berhasil menghipnotis keluarga besar pimpinan ranting Muhammadiyah Sukolilo cabang Bulak dengan gaya khas nya lengkap dengan pantun , syair yang cocok dengan nukilan ayat dan hadist yang disampaikan .
Suaranya yang khas dengan bacaan tartilnya ditambah dengan penguasaan makna yang dibaca membuat jamaah makin betah berlama lama mendengarkan tausiyah nya hingga tuntas
Tak banyak yang berubah dari sahabat ku yang satu ini , bahkan makin istiqomah dan qonaah tidak hanya dari penampilannya namun juga dari isi materi yang runut dan cocok dengan zaman now penuh inovasi dan improvisasi
Pedoman " hari ini harus lebih baik dari kemarin " sebagian indikator kesuksesan seseorang , wajib dan harus terus ditingkatkan setiap individu masing-masing utamanya bagi muslim dan muslimah
Resolusi Apa aja yang sudah tercapai dii tahun 2017 dan apa resolusi untuk tahun 2018 menjadi pembahasan yang luar biasa dan pas banget menjelang akhir tahun yang tinggal menghitung jam, utamanya resolusi IMTAQ
Bukan hanya hubungan dengan manusia yang harus ditingkatkan, namun juga hubungan dengan Sang Pencipta sebagai khalifah dengan menjaga hubungan baik hablu minnas wahablu minallah
Endingnya tingkatkan keimanan yang sudah ada dengan target yang lebih baik di tahun 2018 agar kita semua menjadi orang baik yang semakin lebih baik
Semoga Allah SWT senantiasa menetapkan iman dan islam pada kita semua , Aamiin