Senin, 17 Desember 2018

Bina iman dan taqwa tidak harus di masjid

Bina iman dan taqwa tidak harus di masjid   


Surabaya - Salah satu aktivitas dakwah yang dilakukan MI Muhammadiyah 25 Surabaya  untuk memantabkan aqidah siswa siswinya yaitu dengan mengadakan pengajian keliling dari rumah ke rumah1. 7/12/18

Kegiatan bina iman dan taqwa yang selama ini dilakukan di masjid bukan menjadi tempat yang wajib , namun bisa juga dilakukan dimana saja dan kan saja sebagai bagian gerakan amar makruf nahi mungkar yang selama ini dilakukan oleh Muhammadiyah dan Aisyiyah .

Dengan situasi dan tempat yang berbeda , para siswa tidak hanya mendapatkan ilmu langsung dari sumbernya namun mereka juga bisa bersilaturahmi dengan tuan rumah , lebih peduli pada sesama dan banyak lagi manfaat lainnya .

Pelajaran berharga yang disampaikan oleh ustadz safari sebagai penceramah pada kegiatan Bina iman dan taqwa tidak harus di masjid   kali ini diikuti penuh antusias hingga tak satupun dari siswa beranjak .

"Jangan sembarangan menerima sesuatu dari orang lain yang tidak kita kenal apalagi yang ada hubungannya dengan rokok " begitu pesan ustad Imam Safari 

Dan tidak kalah pentingnya beliau mengajarkan cara menghormati guru dengan praktik langsung siswa dan ustadz Imam berperan sebagai guru 

Saat bermain peran siswa dan guru ini lah mereka diberikan edukasi mulai cara berjalan,  menyapa ,ucap salam, jabat tangan, cium tangan posisi berdiri duduk bahkan sampai lempoh dilantai diperagakan dengan baik 

Semoga ini menjadi pengalaman berharga yang bisa ditularkan kepada teman sebagai akhlaqulkarimah bahkan kepada putranya kelak investasi generasi berikutnya  Subhanaallah (kunainah)

Sabtu, 15 Desember 2018

Jalan yang kupilih...

Jalan yang kupilih...

By : Erni PCA Gubeng


Terkadang berjalan di jalan ini melelahkan.
Berjalan dengan sebuah harapan besar, penuh tantangan.
Berhadapan dengan berbagai permasalahan yang terkadang pula membuat diri ini waswas.
Hati yang selalu berubah, nafsu yang selalu meminta lebih, hingga jiwa yang meronta ingin cepat sampai.

Kawan saudaraku..
Jalan inilah yang akan selalu engkau rindukan..
Jalan inilah yang akan mempererat ukhuwah
Jalan inilah yang akan menuntunmu ke kebahagiaan
Jalan inilah yang akan menunjukanmu segala sesuatu
Jalan inilah yang akan menempamu menjadi kuat

Beban.. berat.. bingung.. dan berbagai macam hal lain membuatmu ragu..
Bersabarlah dan kuatkan kesabaran..

Ya Rabb.. kuatkanlah iman ini..
Bimbing kami..
Istiqomahkan kami untuk selalu bersabar.
Kokohkanlah kami dalam menghadapi gemerlap dunia yang menjerumuskan..
Lapangkan jalan kami..
Mudahkan segala urusan kami..
Jauhkan kami Ya Rabb dari perilaku kaum munafik...

Aamiin..

Seimbangkan Usaha dan kegiatan Sosial

Seimbangkan Usaha dan kegiatan Sosial


Surabaya - Bukan tidak mungkin, seorang piawai kembangkan usaha sembari memadukan kegiatan sosial. 

Erniwati, sebut saja namanya merupakan salah satu anggota Komunitas Usaha Mandiri (KUM) di Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) yang mampu menekuni usahanya. 

Ia membuka usaha air isi ulang yang dikelola bersama suami Bibit. Dari usaha itulah ia mampu menghidupi keenam anaknya. Bahkan untuk biaya sampai ke perguruan tinggi.

Keikutsertaan Erni di program KUM berawal dari tahun 2011. Ia juga termasuk donatur YDSF,  ia tertarik untuk bergabung menjadi anggoya KUM karena ingin berkegiatan positif dan mandiri. 

Tak ingin sendiri, perempuan berusia setengah abad ini mengajak kawan kawannya dari majelis RF aklim untuk bersama berkegiatan positif melalui KUM.  

Erni pun menjadi koorfinator di kelompoknya yang berjumlah tujuh belas orang. 

Banyak manfaat yang dirasakan setelah menjadi anggota,  salah satunya mendapat bantuan modal usaha tanpa riba. 

Ia pun akhirnya membuka usaha laundry sebagai pendapatan tambahan. Bantuan modal yang didapat juga telah ia gunakan untuk menambah stok galon yang bisa dipinjamkan ke warung-warung dan kos-kosan.

"Ikut KUM jadi banyak teman,  bisa sharing kepada yang sudah sukses dan saling tukar pengalaman. Motivasi-motivasi yang disampaikan alhamdulillah luar bias bisa menambah ilmu dan wawasan dalam berbisnis," ungkap Erni. 

Jatuh bangun menjalani usaha pernah dirasakan. Berkat ketekuna dan kesabarannya bersama suami, akhirnya bisa membuka cabang di tempat lain. Mendirikan air isi ulang sebelumnya ia tak punya modal apapun hanya tempat yang harus direnovasi. 

Beruntung teman semasa SMA dulu mengajak untuk kerjasama membuka usaha air isi ulang.

Kini Erni memiliki langganan tetap, sembari jemput bola layanan kirim suaminya lah yang mengirim pesanan sampai ke tempat. 

"Sejak kecil orangtua sudah menanamkan jiwa pengusaha bukan jiwa karyawan. Anak anak pun turut membantu dengan harapan agar mereka juga mengikuti. Sehingga nantinya ada passive income untuknya," papar Erni. 

Agar usaha tetap berjalan, Erni mempunyai Kunci,  yaitu menjaga kepercayaan,  kualitas produk dan layanan ramah kepada pelanggan. Ibunda dari Iltizam, Balqis,  Miqdad,  Sarah,  Chacha dan Uzair ini terbilang ibu yang aktif dalam berkegiatan sosial. 

Diantara kesibukannya sebagai ibu Rumah Tangga dan mengelola usaha, ia punya kegiatan rutin mengajar tahsinul qur'an. Erni memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Terbukti ia mampu merangkul ibu ibu disekitarnya untuk mengikuti berkegiatan di majelis taklim dan KUM.

Jumat, 14 Desember 2018

Syiar Dakwah Aisyiyah Digital Di Genggaman

Syiar Dakwah Aisyiyah Digital Di Genggaman


Surabaya - Dunia dalam genggaman. Semua bisa dilakukan dari perangkat kecil nan canggih ini.  Bahkan untuk penulisan berita sudah bukan hal basi lagi karena kertas sudah mulai ditinggalkan dibahas tuntas di angkringan matahari , 14/12/18

Akan tetapi , menurut Bunda Tri Eko Sulistiowati dari LK PDA Surabaya menyatakan, " Menulis itu susah tapi gampang, gampang tapi susah" Hal ini disampaikan pada workshop penulisan berita online yang diadakan oleh lembaga kebudayaan, majelis kader PDA kota Surabaya.

Tujuh belas peserta utusan cabang se Surabaya tampak serius mengkuti materi  bagaimana  cara menulis  berita yang singkat menarik dan tepat.  Salah satunya dengan menuliskan kalimat pembuka yang bisa "menggoreng" minat pembaca

Fanpage lembaga kebudayaan majelis kader PDA surabaya sebagai salah satu media syiar bagi warga aisyiyah. Peserta dilatih untuk menuliskan kegiatan kegiatan aisyiyah di media sosial sebagai sarana dakwah aisyiyah yang mudah ,  cerdas ,luas sesuai dengan  motto Aisyiyah yaitu  Aisyiyah berkemajuan.(Susanti-pca rungkut)

Jadikan Smartphone Sebagai Jariyah Digital

Jadikan Smartphone Sebagai Jariyah Digital 


Surabaya - Semilir angin dari pantai Kenjeran Surabaya tak menyurutkan antusias ibu-ibu Aisyiyah untuk mengikuti Workshop Penulisan Online Berbasis Android yang diselenggarakan oleh Lembaga Kebudayaan Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya, Jum'at (14/12/2018). di Angkringan Matahari. 

Aisyiyah merupakan organisasi wanita tertua di Indonesia yang berkemajuan, oleh karena itu ibu-ibu Aisyiyah harus bisa memaksimalkan penggunaan Android untuk dakwah, tutur Bunda Tri membangkitkan semangat peserta workshop. 

"Jangan sampai kita menggunakan Android untuk dosa Jariyah, yaitu menyebarkan sesuatu yang belum tentu kebenarannya," pesan beliau

Aguswina Rejeki (Wiwin), serius menanggapi penjelasan Endang (nara sumber) tentang cara membuat buku


Workshop disampaikan dengan sangat menarik, tidak hanya informasi secara lisan tetapi juga dilakukan praktek langsung. Peserta diberi waktu  selama 5 menit untuk berlatih menulis berita melalui WhatsApp. Bagi peserta yang mengalami kesulitan, langsung dilakukan pendampingan. 

Setiap tulisan yang dikirim mendapat apresiasi yang bagus dari Bunda Tri. Ada yang salah tulis karena tergesa-gesa, jempolnya kebesaran, tulisan terlalu kecil sehingga tidak terlihat. Berbagai alasan disampaikan, tapi semua itu dapat dimaklumi, namanya juga belajar dan belum terbiasa.

Untuk mengatasi semua itu, Bunda Tri mempunyai cara jitu yaitu dengan menggunakan voice. Peserta diminta untuk mengirimkan tulisan dengan cara voice. Suasana pun mulai gaduh. 

Ada yang langsung praktik, ada yang masih bingung mencari tombol voice. Ada yang keliru kirim pesan suara. Tapi terlihat semua peserta sangat puas dengan apa yang disampaikan oleh Bunda Tri

Narasumber berikutnya, Endang Mulyani Putro sekretaris Lembaga Kebudayaan PDA Kota Surabaya menyampaikan materi tentang menulis dengan menggunakan aplikasi ColorNote dan buku harianku. 

Menurut beliau ColorNote bisa digunakan untuk membuat buku sedangkan buku harianku dapat membantu di bidang pendidikan untuk menulis laporan sikap siswa yang diperlukan sebagai bukti pembelajaran otentik yang menjadi tuntutan kurikulum 2013. 

Aguswina Rejeki dari PCA Semampir Surabaya, mengungkapkan bahwa beliau punya hobby menulis dan ingin membuat buku. Beliau sudah menulis tangan sebanyak ±50 lembar tentang sejarah Nabawi.

"Bagaimana caranya untuk membuat buku?" tanya Wiwin, panggilan akrab beliau dengan antusias.

Endang memberikan solusi dari permasalahan Wiwin. Tak lupa, Endang juga memberikan applause atas keinginan Wiwin untuk membuat buku. (Siti Jumaliah, PCA Mulyorejo)

Usia Boleh Kolonial , Wawasan Harus millenial.

Usia Boleh Kolonial , Wawasan Harus millenial


Surabaya - Angin semilir sepoi sepoi di tepi Pantai Kenjeran, tepatnya di Angkringan Bulak Ceria. Hari Jum'at siang yang penuh barakah pada Workshop " Penulisan Berita Online Berbasis Android " yang diadakan Lembaga Kebudayaan dan Majelis Pemberdayaan Kader Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kota Surabaya.14/12/18

"Pelatihan ini sangat bermanfaat karena bisa membuka wawasan bagaimana cara memaksimalkan dan mengoptimalkan gadget  yang ada di gengggaman kita. Alhamdulillah banyak ilmu yang bisa didapat sehingga dunia benar benar dalam genggaman." Tutur Erni utusan cabang Gubeng 


Smartphone saat ini telah banyak fungsinya , salah satunya adalah menyimpan foto , catatan bahkan kenangan 

" Apapun aktifitas dan kegiatannya kita bisa simpan dan bisa berbagi kepada yang lain hanya dengan smartphone digenggaman ". Lanjut Erni 

Endang Mulyani Putro , Sekretaris LK PDA Surabaya memberikan materi Bagaimana membuat buku dengan menyimpan , merevisi dan mengedit berita berita, aktifitas dan kegiatan kita. Ditulis dalam bentuk buku sehingga bisa menghasilkan sebuah karya dan tentunya menghasilkan finansial. Luar biasa sangat bermanfaat.

peserta sangat antusias dan semangat mengikuti jalannya acara dari awal sampai akhir ini adalah perwakilan dari beberapa Pimpinan Cabang 'Aisyiyah dan Sekolah sekota Surabaya. Variasi usia dari yang masih usia sekolah sampai emak emak. Usia boleh kolonial tapi wawasan millenial.

Materi yang disampaikan oleh Bunda Tri  Eko Sulistiowati dari LK PDA kota Surabaya antara lain memaksimalkan aplikasi WhatsApp sebagai dapur redaksi penulisan berita yang dikemas dengan cara yang lebih menyenangkan dan penuh tantangan 

Bagaimana peserta ditantang membuat sebuah karya tulis on the sport yang diawali dengan belajar japri lalu belajar cara membuat grup di Whatsapp kemudian berkembang nelajar membuat laporan dengan unsur  5W1H memakai voice note merubah suara menjadi tulisan dan diakhiri dengan belajar menulis berita sesuai inti pembicaraan yang dilengkapi dengan sumber berita yang jelas.

"Apalagi yang memberikan materi cantik dan cara penyampaiannya enak serta mudah dipahami." Pungkas Erni