Jembatan Suramadu
Surabaya - Beberapa kali melintasi jembatan Suramadu - jembatan yg menghubungkan kota metropolis Surabaya dan pulau Madura - memang sudah biasa kulakukan, unt tugas2 kegiatan ber Aisyiyahku ke kota2 di pulau garam itu, dan nggak begitu istimewa buatku unt menggali informasi lebih dalam soal cerita 2 fenomenalnya. Tapi, ketika PW Muhammadiyah Jatim memilih Bangkalan menjadi tempat gelaran dr puncak prosesi Milad Muhammadiyah ke 104, kontan naluri ingin tahuku menjadi me-ledak2. Lha, apa hubungannya antara Jembatan Suramadu dan Bangkalan?, memang nggak ada hubungannya langsung. Tapi selalu bisa ditemukan benang merahnya.
Ya, sbg warga kota Sby, beberapa pernak-pernik cerita tentang jembatan yg melintas di atas selat Madura ini memang mudah kudapat, lebih2 karena Jembatan ini, adalah ikon kota yg paling fenomenal dr sekian ikon lainnya yg ada di kota metropolis ini. Ya, Suramadu - sebuah akronim dr kata Sby-madura, adalah jembatan terpanjang di Indonesia, dan bahkan di Asia Tenggara, dng bentangan mencapai 5,43 km. Jembatan ini juga di-sebut2 jembatan termewah di Indonesia, sebab biaya pembangunannya menelan - nggak kurang dr - hampir 6 trilyun rupiah dan dikerjakan selama hampir 7th, tentu dng segala kendala teknis yg didapat.
Sekali lagi, dimana benang merahnya antara jembatan ini dng Bangkalan? Tentu saja ada, bahkan dng ke 3 kota/ kabupaten lainnya di pulau Madura spt Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Karena, sejatinya ide dan gagasan buat membangun jembatan ini sebenarnya unt mempercepat geliat pertumbuhan ekonomi masyarakat Madura, begitu wacana yg sempatt kugali. Tapi, maaf, dlm banyak diskusi ditemukan bahwa, faktanya daerah ini 'tetap miskin'. Celakanya, setelah 6 th pasca operasional - terhitung sejak diresmikan di th 2010, keberadaan jembatan Suramadu belum bisa memberikan peningkatan pertumbuhan ekonomi yg signifikan bagi masyarakat di pulau yg terkenal dng dongeng Sakera' nya ini.
Nah, idealnya, sbg kota terdekat dng kota metropolis Sby - dan dp disebut kota penyangga - kota ini ' harusnya' bisa menjadi akses menetesnya pertumbuhan ekonomi Sby atau daerah lain di Jatim ke kota2 lainnya di pulau yg terkenal dng kerapan sapi nya ini, karena teritori nya sbg pintu gerbang Madura. Lalu disinilah fungsi strategis jembatan itu didirikan, yaitu agar bisa mendongkrak nilai ekonomi dan transportasi khususnya pulau Madura. Tetapi, moga2 aku salah, sampai hr inii, faktanya jembatan ini masih hanya menjadi akses transportasi saja.
Karena itu, jika aku nggak salah menafsirkan, piilihan PW Muhammadiyah Jatim buat menempatkan miladnya dikota Bangkalan adalah pilihan pintar. Siapa tahu, ide2 cerdas dr gerakan ormas Islam berkemajuan tsb bisa menular, dan ruh berkemajuan pun menjadi spirit masyarakat Madura. Semoga tak cuma harapan.
Lho kok jadi ngelantur, nggak usah berharap berlebihan biarkan itu jadi domain para petinggi negeri ini dan para penggede ormas keagamaan bersimbol matahari tsb,. Yg penting aku ingin sarankan, nggak ada salahnya jika melintasi jembatan ini mampir sejenak buat menikmati sekitar kaki2 jembatan yg nggak kalah sensasionalnya , apalagi dng perahu nelayan yg siap mengantar kita buat mengitarinya, so nikmati saja nggak usah mikir terlalu dalam.( Sum )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar