Surabaya - Ribuan warga muhammadiyah se
Surabaya menghadiri resepsi milad muhammadiyah 107 , Aneka tampilan seni dari berbagai amal usaha
muhammadiyah dan persyarikatannya ,Mulai taman kanak kanak hingga universitas ,klinik
hingga rumah sakitnya ,mulai dari yang kecil hingga yang besar , Seakan
ingin menjadi saksi akan kemegahan acara hari ini ,107 muhammadiyah semakin
bersinar , Garaha ITS ,minggu 20/11/16
" Rindu yang membuncah akan sosok kharismatik bapak Amin Rais hari
ini seakan terbayar sudah, Kebersahajaannya ,Kesantunananya
,Pemikirannya ,Serta nasehat nasehatnya kepada kami , putra putrinya ....
kader muhammadiyah " ujar Tri salah satu utusan pimpinan Aisyiyah cabang Bulak kota Surabaya
Prof. Dr. H. M. Amin Rais menyampaikan “ Pembangunan karakter bangsa harus didasarkan pada wahyu.
Moral bangsa tidak mungkin bisa diwujudkan tanpa tuntunan wahyu. Jika manusia
membentuk karakter bangsa tanpa agama wahyu, mereka akan seperti binatang
seperti kasus yang dilakukan kaum LGBT yang melakukan hubungan dengan
menghalalkan segala cara. Bamgsa kita adalah bangsa besar dengan kekayaan
besar. Tetapi kalau SDM kita rendah, maka kekayaan itu akan dirampas oleh
asing, aseng, dan asong. Alloh tidak menghendaki orang beriman/umat Islam
menjadi jongos” ucapnya
“ Alquran menegaskan
umat Islam harus memeiliki kepercayaan diri. Bila bangsa ini tidak memiliki
jati diri maka kekayaan bangsa ini hanya akan direbut Cina, Jepang, Barat dan
Eropa. Kita tidak boleh menjadi bangsa kuli. Masak kita kalah dengan Ahok. Itu
karena kita tidak bersatu dan tidak memiliki kepercayaan diri. Menjadi bangsa
yang malas dan fatalis. Sebagian pemimpin dari bangsa ini tidak menyukuri
nikmat besar yang ada di negeri ini sehingga tidak pandai merawatnya. Bangsa
kita juga sedang menghadapi persoalan hukum dan keadilan. Para pendiri negeri
ini sadar ketika menetapkan Pancasila sebagai dasar negara. Hal itu didasarkan
pada nilai-nilai Islam. Tetapi hari ini kita menyaksikan keadilan si negeri ini
sangat pincang. Pejabat yang salah bisa bebas dari hukum, sementara rakyat
kecil yang bersalah menerima hukum yang berat” . lanjut bapak bangsa ini .
“ Harus kita sadari di
antara kita ada spirit yang berkurang, yakni berjuang atau berjihad
dengan amwal atau harta. Muhammadiyah mendorong kita untuk berjihad dengan
harta, setelah itu dengan jiwa , perlu saya sampaikan pula bahwa unjuk rasa 4
Nopember 2016 itu dihadiri tidak kurang dari dua setengah juta dari berbagai
ormas Islam, ulama, habaib, intelektual dan elemen bangsa lain yang merasa
terhina oleh ucapan dan perilaku Ahok yang telah menista Alquran, ulama dan
umat. Mulut Ahok ini memang seperti comberan, arogan, dan keras kepala. Tetapi
kita bersyukur akibat kepongahan Ahok, umat Islam bangkit menjadi sadar betapa
selama ini telah dihina dan direndahkan. Karena itu berkenaan dengan acara 2
Desember 2016 nanti, saya menghimbau untuk hadir ke Jakarta menunaikan sholat
jumat bersama. Kita akan sholat Jumat dan berdoa bersama dalam jumlah yang
lebih besar”. Penuh semangat pak Amin memaparkan
“ Kita harus sadar,
orang kafir memang terus berusaha merekayasa untuk menguasai negeri ini
terutama umat Islam. Tetapi Alloh menegaskan, makar orang kafir itu
tidak akan bisa. Karena itu kita harus mencegah. Sebab orang kafir akan merebut
ekonomi, politik, hukum, sosial, pendidikan dan sumber alam lainnya. Ahok
adalah salah satu alat untuk memuluskan kekuatan aseng dan asing menguasai seluruh
aset bangsa ini termasuk menghancurkan umat Islam. Ridwan Saidi, budayawan
betawi terkenal itu menegaskan bahwa bila Ahok tidak ditahan dan masih
dibiarkan keliaran maka kita harus mencugahnya. Permadi SH menyatakan bahwa
Kapolri menerapkan rasialis karena Ahok yang Cina tidak ditahan ketika menista
agama. Tetapi bila pribumi langsung ditahan dan diproses hukum. Karena itu
kepada Presiden Djokowi kita ingatkan jangan membuat umat dan bangsa ini marah.
Segera tegakkan hukum dan keadilan . Sebelum datang azab” .Ungkap pak amin
mengakhiri tausiyahnya di hadapan ribuan warga Muhammadiyah .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar