Minggu, 20 November 2016

Resepsi MIlad Muhammadiyah 107 di Surabaya


Surabaya - Ribuan warga muhammadiyah se Surabaya menghadiri resepsi milad muhammadiyah 107 Aneka tampilan seni dari berbagai amal usaha muhammadiyah dan persyarikatannya ,Mulai taman kanak kanak hingga universitas ,klinik hingga rumah sakitnya ,mulai dari yang kecil hingga yang besar , Seakan ingin menjadi saksi akan kemegahan acara hari ini ,107 muhammadiyah semakin bersinar , Garaha ITS ,minggu 20/11/16 

" Rindu yang membuncah akan sosok kharismatik bapak Amin Rais hari ini seakan terbayar sudah, Kebersahajaannya ,Kesantunananya ,Pemikirannya ,Serta nasehat nasehatnya kepada kami , putra putrinya .... kader muhammadiyah " ujar Tri salah satu utusan pimpinan Aisyiyah cabang Bulak kota Surabaya 

Prof. Dr. H. M. Amin Rais menyampaikan “ Pembangunan karakter bangsa harus didasarkan pada wahyu. Moral bangsa tidak mungkin bisa diwujudkan tanpa tuntunan wahyu. Jika manusia membentuk karakter bangsa tanpa agama wahyu, mereka akan seperti binatang seperti kasus yang dilakukan kaum LGBT yang melakukan hubungan dengan menghalalkan segala cara. Bamgsa kita adalah bangsa besar dengan  kekayaan besar. Tetapi kalau SDM kita rendah, maka kekayaan itu akan dirampas oleh asing, aseng, dan asong. Alloh tidak menghendaki orang beriman/umat Islam menjadi jongos” ucapnya 



“ Alquran menegaskan umat Islam harus memeiliki kepercayaan diri. Bila bangsa ini tidak memiliki jati diri maka kekayaan bangsa ini hanya akan direbut Cina, Jepang, Barat dan Eropa. Kita tidak boleh menjadi bangsa kuli. Masak kita kalah dengan Ahok. Itu karena kita tidak bersatu dan tidak memiliki kepercayaan diri. Menjadi bangsa yang malas dan fatalis. Sebagian pemimpin dari bangsa ini tidak menyukuri nikmat besar yang ada di negeri ini sehingga tidak pandai merawatnya. Bangsa kita juga sedang menghadapi persoalan hukum dan keadilan. Para pendiri negeri ini sadar ketika menetapkan Pancasila sebagai dasar negara. Hal itu didasarkan pada nilai-nilai Islam. Tetapi hari ini kita menyaksikan keadilan si negeri ini sangat pincang. Pejabat yang salah bisa bebas dari hukum, sementara rakyat kecil yang bersalah menerima hukum yang berat” . lanjut bapak bangsa ini .


“ Harus kita sadari di antara kita  ada spirit yang berkurang, yakni berjuang atau berjihad dengan amwal atau harta. Muhammadiyah mendorong kita untuk berjihad dengan harta, setelah itu dengan jiwa , perlu saya sampaikan pula bahwa unjuk rasa 4 Nopember 2016 itu dihadiri tidak kurang dari dua setengah juta dari berbagai ormas Islam, ulama, habaib, intelektual dan elemen bangsa lain yang merasa terhina oleh ucapan dan perilaku Ahok yang telah menista Alquran, ulama dan umat. Mulut Ahok ini memang seperti comberan, arogan, dan keras kepala. Tetapi kita bersyukur akibat kepongahan Ahok, umat Islam bangkit menjadi sadar betapa selama ini telah dihina dan direndahkan. Karena itu berkenaan dengan acara 2 Desember 2016 nanti, saya menghimbau untuk hadir ke Jakarta menunaikan sholat jumat bersama. Kita akan sholat Jumat dan berdoa bersama dalam jumlah yang lebih besar”. Penuh semangat pak Amin memaparkan 


“ Kita harus sadar, orang kafir memang terus berusaha merekayasa untuk menguasai negeri ini terutama umat Islam. Tetapi Alloh menegaskan,  makar orang kafir itu tidak akan bisa. Karena itu kita harus mencegah. Sebab orang kafir akan merebut ekonomi, politik, hukum, sosial, pendidikan dan sumber alam lainnya. Ahok adalah salah satu alat untuk memuluskan kekuatan aseng dan asing menguasai seluruh aset bangsa ini termasuk menghancurkan umat Islam. Ridwan Saidi, budayawan betawi terkenal itu menegaskan bahwa bila Ahok tidak ditahan dan masih dibiarkan keliaran maka kita harus mencugahnya. Permadi SH menyatakan bahwa Kapolri menerapkan rasialis karena Ahok yang Cina tidak ditahan ketika menista agama. Tetapi bila pribumi langsung ditahan dan diproses hukum. Karena itu kepada Presiden Djokowi kita ingatkan jangan membuat umat dan bangsa ini marah. Segera tegakkan hukum dan keadilan . Sebelum datang azab” .Ungkap pak amin mengakhiri tausiyahnya di hadapan ribuan warga Muhammadiyah .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar