Senin, 24 April 2017

Bu Agus , Tokoh Aisyiyah Sukses Dengan Pariwisata Syariah

Tokoh Aisyiyah di Pondok makan dan lesehan Al Falah Baron Nganjuk

Berawal dari musholla kecil sebagai tempat Ishoma para musafir yang sedang melakukan Safar yang melalui jalur pantura pasti pernah mampir disini akhirnya terwujud pariwisata berbasis syariah

Bakso dan gado-gado di tahun 2007 pondok makan lesehan yang berada di jalan raya Baron No.1 Nganjuk kemudian berkembang menjadi pondok makan dan lesehan Al Falah.

Saat ini menu yang tersedia sudah lebih banyak pilihan diantaranya  rawon , pecel , gurami bakar dan banyak lagi menu pilihan begitu pula dengan minuman yang tersedia mulai dari yang hangat hingga yang dingin


Lailaatul Qodriyah  ( 64 tahun ) biasa dipanggil bu agus , pemilik masjid dan pondok lesehan Al Falah merupakan anggota aktif ketua majelis kesejahteraan sosial PDA Nganjuk merasa bersyukur terlahir dari keluarga Muhammadiyah dan hingga saat ini masih bisa berkiprah di Aisyiyah

Saat ini sudah memiliki enam pegawai yang diambil dari warga sekitar untuk membantu usahanya hingga semakin jaya dan bersinar.

Semangat perjuangan bermuhammadiyah dan ber Aisyiyah beliau wariskan kepada anak cucunya,  salah satu putrinya mbak Novita Uli yang berprofesi sebagai bidan saat ini menjabat sebagai sekretaris pimpinan daerah Aisyiyah kabupaten Nganjuk


Banyak kisah perjuangan yang sudah beliau torehkan sebagai keluarga Muhammadiyah dan sebagai Aisyiyah termasuk bagaimana mengentas warga Nganjuk dari lilitan rentenir dengan membuka koperasi syariah yang berkembang dengan bagus hingga hari ini

Terbukti dengan ber organisasi  Aisyiyah , wanita pun bisa sukses mendidik dan sukses berkarir dan berbakti pada suami dan keluarganya

" Pak Agus suami bu Lailaatul Qodriyah  ini langganan saya , setiap saya membuka bazar buku beliau selalu membeli " Ujar Luluk ketua MKS PDA Surabaya  ( Bunda Tri )

Minggu, 23 April 2017

Penyerahan Bantuan Bencana Alam Ponorogo Bencana Alam tanah longsor yang menimpa warga Banaran Pulung, Ponorogo sejak tanggal 1 April 2017 hingga hari ini masih belum aman untuk dilakukan kunjungan ke lokasi langsung mengingat safety dan masih terjadi longsor susulan. Hingga hari ke 24 ini sudah ada tiga kali longsor dan didepan posko tanahnya ambles ditambah dengan curah hujan tinggi yang membawa material turun ke perkampungan penduduk Saat ini korban yang mengungsi di rumah rumah penduduk masih belum bisa menempati rumah masing-masing dikarenakan tanah labil dan retak retak dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan Pencarian Korban masih terus dilakukan secara terpadu dengan bantuan dinas terkait dan ormas lain selain Muhammadiyah dan Aisyiyah bahu membahu Yang sudah dilakukan Muhammadiyah dan Aisyiyah Ponorogo berupa posko dan dapur umum yang menyediakan nasi bungkus setiap hari 500 bungkus selama 4 hari berturut-turut pada saat awal longsor dan berangsur angsur sedikit berkurang jumlahnya sesuka kebutuhan. Hal lain yang sudah dilakukan dengan mendata yatim piatu untuk dimasukkan ke panti Aisyiyah dan Muhammadiyah yang tersebar di Ponorogo dan di Jawa Timur Ada 28 yatim dan piatu yang terdata SD 11 , SMP 16 MA 1 akan tetapi belum bisa dimasukkan ke panti asuhan dikarenakan dari keluarga korban masih belum mengikhlaskan mereka ada di panti asuhan sehingga sementara ini yang dilakukan pendampingan Bantuan yang ada dari semua daerah sudah overload tinggal penataan ulang termasuk melakukan pendampingan pasca bencana alam mulai dari sosial , pendidikan dan psikologis korban . Terimakasih buat Ibu Hariyadi ketua MKS dan Bu Nanik Bendahara Khusus Posko PDA Banaran Ponorogo yang telah menerima kami dengan baik di gedung PDM Ponorogo Jl Jawa 19 Ponorogo

Penyerahan Bantuan Bencana Alam Ponorogo

Ponorogo - Penyerahan Bantuan Bencana Alam Ponorogo yang digalang majelis kesejahteraan sosial melalui Aisyiyah peduli dari cabang cabang se Surabaya,  Ponorogo ahad 24/4/17

Bencana Alam tanah longsor yang menimpa warga Banaran Pulung, Ponorogo sejak tanggal 1 April 2017 hingga hari ini masih belum aman untuk dilakukan kunjungan ke lokasi langsung mengingat safety dan masih terjadi longsor susulan.

Hingga hari ke 24 ini sudah ada tiga kali longsor dan didepan posko tanahnya ambles ditambah dengan curah hujan tinggi yang membawa material turun ke perkampungan penduduk

Saat ini korban yang mengungsi di rumah rumah penduduk masih belum bisa menempati rumah masing-masing dikarenakan tanah labil dan retak retak dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan


Pencarian Korban masih terus dilakukan secara terpadu dengan bantuan dinas terkait dan ormas lain selain Muhammadiyah dan Aisyiyah   bahu membahu

Yang sudah dilakukan Muhammadiyah  dan Aisyiyah Ponorogo berupa posko dan dapur umum yang menyediakan  nasi bungkus setiap hari 500 bungkus selama 4 hari berturut-turut pada saat awal longsor dan berangsur angsur sedikit berkurang jumlahnya sesuka kebutuhan.

Hal lain yang sudah dilakukan dengan mendata yatim piatu untuk dimasukkan ke panti Aisyiyah dan Muhammadiyah yang tersebar di Ponorogo dan di Jawa Timur

Ada 28 yatim dan piatu yang terdata SD 11 , SMP 16 MA 1 akan tetapi belum bisa dimasukkan ke panti asuhan dikarenakan dari keluarga korban masih belum mengikhlaskan mereka ada di panti asuhan sehingga sementara ini yang dilakukan pendampingan

Bantuan yang ada dari semua daerah sudah overload tinggal penataan ulang termasuk melakukan pendampingan pasca bencana alam  mulai dari sosial , pendidikan dan psikologis korban .

Terimakasih buat Ibu Yani ketua MKS dan Bu Nanik Bendahara Khusus Posko PDA Banaran Ponorogo yang telah menerima kami dengan baik di gedung PDM Ponorogo Jl Jawa 19 Ponorogo
Bencana Alam tanah longsor yang menimpa warga Banaran Pulung, Ponorogo sejak tanggal 1 April 2017 hingga hari ini masih belum aman untuk dilakukan kunjungan ke lokasi langsung mengingat safety dan masih terjadi longsor susulan.



Hingga hari ke 24 ini sudah ada tiga kali longsor dan didepan posko tanahnya ambles ditambah dengan curah hujan tinggi yang membawa material turun ke perkampungan penduduk

Saat ini korban yang mengungsi di rumah rumah penduduk masih belum bisa menempati rumah masing-masing dikarenakan tanah labil dan retak retak dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan

Pencarian Korban masih terus dilakukan secara terpadu dengan bantuan dinas terkait dan ormas lain selain Muhammadiyah dan Aisyiyah   bahu membahu

Yang sudah dilakukan Muhammadiyah  dan Aisyiyah Ponorogo berupa posko dan dapur umum yang menyediakan  nasi bungkus setiap hari 500 bungkus selama 4 hari berturut-turut pada saat awal longsor dan berangsur angsur sedikit berkurang jumlahnya sesuka kebutuhan.

Hal lain yang sudah dilakukan dengan mendata yatim piatu untuk dimasukkan ke panti Aisyiyah dan Muhammadiyah yang tersebar di Ponorogo dan di Jawa Timur

Ada 28 yatim dan piatu yang terdata SD 11 , SMP 16 MA 1 akan tetapi belum bisa dimasukkan ke panti asuhan dikarenakan dari keluarga korban masih belum mengikhlaskan mereka ada di panti asuhan sehingga sementara ini yang dilakukan pendampingan

Bantuan yang ada dari semua daerah sudah overload tinggal penataan ulang termasuk melakukan pendampingan pasca bencana alam  mulai dari sosial , pendidikan dan psikologis korban .

Terimakasih buat Ibu Hariyadi ketua MKS dan Bu Nanik Bendahara Khusus Posko PDA Banaran Ponorogo yang telah menerima kami dengan baik di gedung PDM Ponorogo Jl Jawa 19 Ponorogo ( Bunda Tri )

Kunjungan MKS PDA Surabaya ke Panti Asuhan Tuna Netra Aisyiyah Ponorogo

Kunjungan MKS PDA Surabaya ke Panti Asuhan Tuna Netra Aisyiyah Ponorogo



Ada tulisan kutipan alquran surah Abasa ayat 1-7 yang  menarik untuk dibaca dan tertempel didinding Panti Asuhan tunanetra terpadu Aisyiyah Ponorogo.Kunjungan PDA Surabaya ke Panti Asuhan Tuna Netra Ponorogo, Ahad 24/4/17


Kutipan terjemahan Qur'an Surat Abasa ayat 1-7 itu berbunyi  "  Mengapa kamu sinis dan diam kepada tunanetra , Padahal dia ingin membersihkan diri dari dosa dan mencari ilmu yang bermanfaat. tetapi mengapa kamu lebih memperhatikan orang besar dan kaya padahal belum tentu mereka mau beriman " . Subhanallah siapapun yang membacanya seakan tersindir dengan sendirinya .


Panti Asuhan tunanetra terpadu Aisyiyah Ponorogo yang memiliki Visi misi dan tujuan panti tunanetra terpadu Aisyiyah menjadi Panti percontohan yang bertumpu pada moral ilmu pengetahuan dan pribadi Mandiri dengan  menumbuhkembangkan budaya moral akhlakul karimah sehingga terwujud kehidupan Islami yang dimulai dari lingkungan Panti dan menumbuhkembangkan budaya ilmu pengetahuan sehingga terwujud berbagai prestasi dan penguasaan sains dan teknologi serta menumbuhkembangkan budaya kemandirian sehingga terbentuk pribadi Mandiri yang terampil tujuan menuju generasi Aisyah Khaira Ummah sebaik-baik umat.


" Panti Asuhan tunanetra terpadu Aisyiyah Ponorogo yang memiliki nilai A plus pada akreditasi tahun 2017 tingkat nasional dari kementrian sosial RI , ini  menaungi 20 anak asuh disabilitas luar LKSA  tunanetra terpadu Aisyiyah Ponorogo sedangkan anak asuh yatim piatu dhuafa ada empat yang berada di Panti ada 37 anak asuh yatim piatu dhuafa dalam LKSA tunanetra terpadu Aisyiyah 2017 ada 36 anak " Ujar Yani ketua MKS PDA Ponorogo

" Teruslah berjuang Aisyiyah yang ada di panti asuhan tunanetra ponorogo sebagai organisasi Rahmatallil Alamin yang bisa menjadi percontohan bagi Aisyiyah Aisyiyah di Indonesia utamanya di Jawa Timur " terang Alifah Hikmawati pimpinan Aisyiyah daerah kota Surabaya  ( Bunda Tri )

Sabtu, 22 April 2017

Pre - Test Baitul Arqom PCA Se Surabaya

Pre - Test Baitul Arqom PCA Se Surabaya

Surabaya - Mengukur kemampuan dan penguasaan materi peserta secara garis besar di organisasi wanita tertua di Indonesia,  Aisyiyah  yaitu dengan cara pre test sebelum peserta mendapatkan ilmu dan wawasan baru dari pemateri baitul arqom  PCA Se Surabaya,  sabtu 22/4/17

Satu hal sepele namun sangat penting dalam berorganisasi terkadang sering dilupakan bahkan tidak disadari bahwa hal itu sudah dan sering kita lakukan terkait praktek dilapangan sebagai seorang organisatoris.

Melalui pre test peserta diajak merecall dan mengingat kembali beberapa teori dan praktek yang sudah dilakukan di organisasi Aisyiyah pelopor organisasi wanita di Indonesia ini.

Layaknya ujian sesungguhnya , para peserta terlihat serius dan sedikit tegang dalam menjawab satu persatu pertanyaan yang tertulis di hadapannya .

Subhanallah. ...
Inilah buktinya bahwa Aisyiyah semakin maju dan berkemajuan dalam berfikir , bertindak dan mengambil sebuah keputusan sekecil apapun ( Bunda Tri  )

Gerakan 50 Baitul Arqom PCA Se Surabaya


Surabaya - puluhan pimpinan Aisyiyah  cabang Bulak , Kenjeran dan Simokerto mengikuti kegiatan baitul arqom pimpinan cabang Aisyiyah se kota Surabaya , sabtu 22/4/17

Ceremony Pembukaan Baitul Arqom yang dihadiri pimpinan Aisyiyah daerah kota Surabaya,   pimpinan cabang Aisyiyah se kota Surabaya , Pimpinan cabang Muhammadiyah Bulak dan pimpinan ranting Muhammadiyah sukolilo selaku tuan rumah kegiatan baitul arqom kali ini.

Setiap materi yang diberikan diharapkan bisa mengikuti acara dengan baik dan seksama agar ada ilmu dan manfaat yang bisa diperoleh

Baitul arqom yang sudah menjadi agenda rutin majelis kader dilaksanakan tiap periode dalam rangka men - charger   kualitas , semangat dan ghiroh pimpinan terkait materi kepemimpinan dalam ber Muhammadiyah dan ber Aisyiyah utamanya tentang ideologi Muhammadiyah.

Sesuai pesan K.H Ahmad Dahlan  untuk menghidup hidupkan Muhammadiyah,  terutama dengan materi thoharotul qolub merupakan bagian dari taqorrub ilallah dengan mengingat ayat - ayat Allah SWT  melalui zikrullah.

" Mandat dari cabang masing-masing yang diterima para peserta baitul arqom merupakan amanah yang harus dijalani dengan ikhlas dan ridho hingga akhir acara esok hari " Ujar Alifah Hikmawati , Pimpinan daerah Aisyiyah Kota Surabaya ( Bunda Tri )

Minggu, 16 April 2017

Mardiyah, Pimpinan Aisyiyah Tertua Di Surabaya


Surabaya - wanita organisatoris yang satu ini patut dijadikan suri tauladan bagi warga Aisyiyah , saat ditemui di acara baitul arqom PCA se Surabaya beliau bertekat akan tetap Istiqomah ber Aisyiyah hingga nyawa lepas dari raga , Sabtu 22/4/17.

Mardiyah lahir pada tanggal 9 april 1947 istri Sumardi (alm) Kesukaannya berorganisasi sejak muda hingga saat ini,  Ibu dari pasangan  Heri Mardyanto dan Nuke dian Anggraeni dengan tiga cucu Herdian,  Herdanu dan Herdito ini telah tiga puluh tahun terus eksis berdakwah di Aisyiyah  organisasi wanita tertua di Indonesia.

Wanita yang tinggal di Jl. Balongsari tama blog 8 B No.  6 Surabaya ini Sejak di sekolah rakyat Muhammadiyah genteng Surabaya lulus tahun 1958 sudah mengikuti organisasi putri Muhammadiyah yaitu Nasyiatul Aisyiyah.

Lulus SMA mulai masuk keorganisasi PII  ( pelajar islam indonesia ) , kuliah di IKIP  jurusan teknik bangunan tahun 1965,  dan aktif di HMI  ( Himpunan Mahasiswa Islam ).

Setelah menikah tahun 1978 aktif di Aisyiyah Ranting Blauran  cabang genteng yang saat ini sudah tidak ada di karenakan anda merger perluasan wilayah sehingga sekarang tidak ada ranting Blauran yang ada ranting genteng .

Untuk mobilisasi berorganisasi tahun 1978 di Surabaya  alat transportasi yang tersedia seperti trem uap di jl. Arjuna dan trem listrik di jl. Tidar serta bersepeda angin tanpa mengenal lelah.

Pada saat itu Aisyiyah daerah kota Surabaya antara lima belas sampai dua puluh cabang yang ada di Surabaya sekarang semakin berkembang luas dan susah ada duapuluh sembilan cabang yang ada di Aisyiyah Kota Surabaya.

" BerAisyiyah itu sangat menyenangkan dengan berorganisasi kita banyak teman , bisa bermanfaat untuk sesama dan panjang umur karena banyak yang mendoakan " ujarnya

Riwayat jabatan yang pernah mardiyah jabatan di Aisyiyah Kota Surabaya pada Muktamar 1995 di Aceh beliau menjabat  sebagai wakil sekretaris Kemudian tahun 2005 saat Muktamar  di Malang beliau menjabat sebagai wakil sekretaris PDA Kota Surabaya dan menjadi wakil Muhammadiyah perempuan di Muktamar tersebut.

Tahun 2010 Muktamar dilaksanakan di Jogjakarta , beliau menjabat  sebagai wakil sekretaris PDA kota Surabaya dilanjutkan pada tahun 2015 menjadi utusan PDA Kota Surabaya menjadi peserta  Muktamar di Makassar yang saat ini menjabat sebagai Wakil ketua 1 PDA Surabaya

" Kebanggaan tersendiri bagi kita , di usia kita yang hanya sebentar ini kita bisa membantu sesama dan bisa bermanfaat buat orang lain dalam berorganisasi Aisyiyah " lanjut wanita berkacamata yang eksis 34 tahun ber Aisyiyah ( Bunda Tri )

Sabtu, 08 April 2017

Tingkatkan Kualitas Kepemimpinan di Capacity Building


Ratusan kader Aisyiyah Kota Surabaya sedang mengikuti pelatihan capacity building yang diadakan oleh pimpinan Aisyiyah daerah kota Surabaya sebagai ajang meningkatkan kualitas anggota pimpinan Aisyiyah , Minggu 9/4/17

Drs.  Marzuki selaku pimpinan daerah Muhammadiyah Surabaya menyampaikan " Nikmat sehat dan nikmat waktu luang sehingga bisa menghadiri pelatihan  capacity building yang diikuti Aisyiyah cabang se Surabaya,  untuk menimba Ilmu dan menambah wawasan serta mempererat ukhuwah islamiyah diantara anggota Aisyiyah " ujarnya


Setiap muslim menginginkan cita cita hidup yang sukses dunia akherat makanya anggota Aisyiyah rajin berorganisasi tanpa memperhitungkan tenaga , waktu dan biaya .

Manusia yang memilih kehidupan dunia maka yang akan diperoleh hanya ketidak puasan dan kegelisahan , namun bagi mereka yang memilih akherat sebagai tujuan utama maka dia akan mendapatkan kebahagian dunia dan kebahagiaan akherat tentunya dengan ilmu semua bisa diraih tidak hanya ketenangan dan ketentraman , namun dunia akan tunduk kepada kita .

Umur manusia tidak ada yang tahu , hanya dengan terus mengejar akherat dengan penuh semangat mencari kesenangan dengan menyenangkan orang lain .

" Keikhlasan dan ketenangan hati akan berimbas dan kembali kepada kita salah satu contoh langkah nyata yang telah dilakukan Aisyiyah adalah  TB care Aisyiyah sebagai jalur sukses hidup dunia dan akherat " lanjutnya



" Aisyiyah yang berkemajuan semakin terlihat terang benderang di Aisyiyah Surabaya, dengan kerja nyata yang semakin menyentuh hingga ke lapisan masyarakat luas sebagai rahmat bagi alam semesta " ujar H.Alifah pimpinan Aisyiyah daerah kota Surabaya

" Amanah yang diberikan ummat untuk membawa Aisyiyah menjadi lebih baik , tentunya bangunan yang sudah ada harus dikokohkan dengan terus berupaya memperbaiki diri dengan memberikan bekal kepada anggota Aisyiyah dan pada dasarnya pimpinan Aisyiyah harus semakin baik dengan ilmu keorganisasian yang dibekalkan hari ini mulai dari manajemen,  administrasi dan keuangan dalam organisasi Aisyiyah " lanjut wanita muslimah bermacam berkacamata ini  ( Bunda Tri  )