Surabaya - wanita organisatoris yang satu ini patut dijadikan suri tauladan bagi warga Aisyiyah , saat ditemui di acara baitul arqom PCA se Surabaya beliau bertekat akan tetap Istiqomah ber Aisyiyah hingga nyawa lepas dari raga , Sabtu 22/4/17.
Mardiyah lahir pada tanggal 9 april 1947 istri Sumardi (alm) Kesukaannya berorganisasi sejak muda hingga saat ini, Ibu dari pasangan Heri Mardyanto dan Nuke dian Anggraeni dengan tiga cucu Herdian, Herdanu dan Herdito ini telah tiga puluh tahun terus eksis berdakwah di Aisyiyah organisasi wanita tertua di Indonesia.
Wanita yang tinggal di Jl. Balongsari tama blog 8 B No. 6 Surabaya ini Sejak di sekolah rakyat Muhammadiyah genteng Surabaya lulus tahun 1958 sudah mengikuti organisasi putri Muhammadiyah yaitu Nasyiatul Aisyiyah.
Lulus SMA mulai masuk keorganisasi PII ( pelajar islam indonesia ) , kuliah di IKIP jurusan teknik bangunan tahun 1965, dan aktif di HMI ( Himpunan Mahasiswa Islam ).
Setelah menikah tahun 1978 aktif di Aisyiyah Ranting Blauran cabang genteng yang saat ini sudah tidak ada di karenakan anda merger perluasan wilayah sehingga sekarang tidak ada ranting Blauran yang ada ranting genteng .
Untuk mobilisasi berorganisasi tahun 1978 di Surabaya alat transportasi yang tersedia seperti trem uap di jl. Arjuna dan trem listrik di jl. Tidar serta bersepeda angin tanpa mengenal lelah.
Pada saat itu Aisyiyah daerah kota Surabaya antara lima belas sampai dua puluh cabang yang ada di Surabaya sekarang semakin berkembang luas dan susah ada duapuluh sembilan cabang yang ada di Aisyiyah Kota Surabaya.
" BerAisyiyah itu sangat menyenangkan dengan berorganisasi kita banyak teman , bisa bermanfaat untuk sesama dan panjang umur karena banyak yang mendoakan " ujarnya
Riwayat jabatan yang pernah mardiyah jabatan di Aisyiyah Kota Surabaya pada Muktamar 1995 di Aceh beliau menjabat sebagai wakil sekretaris Kemudian tahun 2005 saat Muktamar di Malang beliau menjabat sebagai wakil sekretaris PDA Kota Surabaya dan menjadi wakil Muhammadiyah perempuan di Muktamar tersebut.
Tahun 2010 Muktamar dilaksanakan di Jogjakarta , beliau menjabat sebagai wakil sekretaris PDA kota Surabaya dilanjutkan pada tahun 2015 menjadi utusan PDA Kota Surabaya menjadi peserta Muktamar di Makassar yang saat ini menjabat sebagai Wakil ketua 1 PDA Surabaya
" Kebanggaan tersendiri bagi kita , di usia kita yang hanya sebentar ini kita bisa membantu sesama dan bisa bermanfaat buat orang lain dalam berorganisasi Aisyiyah " lanjut wanita berkacamata yang eksis 34 tahun ber Aisyiyah ( Bunda Tri )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar