Sabtu, 25 Februari 2023

Absen Digital , Registrasi Peserta Musyda Muhammadiyah Aisyiyah Jadi Hemat

 Absen Digital , Registrasi Peserta Musyda Muhammadiyah Aisyiyah Jadi Hemat 

Absensi digital yang menggunakan pemancar radio UHF di musyda ke-17 Aisyiyah Surabaya

Surabaya - Satu persatu peserta Musyda Ke-18 Muhammadiyah dan Musyda Ke-17 Aisyiyah Kota Surabaya berdatangan ke gedung At Tauhid Universitas Muhammadiyah Surabaya setelah mendapatkan id card di meja registrasi, Minggu 26 Februari 2023


Selanjutnya mereka menuju pintu lift untuk naik ke lantai 12 dengan dipandu oleh anggota Korp Serba Guna (KOSEGU) pasukan merah didikan Tapak Suci Putra Muhammadiyah . Pasukan mirip paspampres ini, menjadi salah satu suport sistem panitia dalam perhelatan Musyda yang sigap menjaga kondusifitas pelaksanaan dan mengkondisikan kenyamanan undangan.


Sesampai dilantai 12 , musyawirin diterima oleh petugas yang sudah siap dengan senyum sapa dan santun mempersilahkan mereka membawa kotak kosumsi yang sudah disiapkan kemudian menuju absensi digital dengan mengarahkan id card ke mesin UHF.


Secara otomatis layar monitor menampilkan identitas peserta lengkap dengan foto profil sesuai id card sehingga petugas kosegu yang menjaga di tangga bisa langsung mempersilahkan musyawirin ke lantai 13 atau gedung At Tauhid.


Absensi digital yang dimaksud merupakan perangkat radio UHF (ultra High Frekuensi) yang sifatnya seperti radio dengan pemancar yang terkoneksi dengan id card berbarcode dan ada chip yang menempel sehingga tanpa menyentuh perangkatnya data peserta sudah bisa terdeteksi.


Najmuddin Tsaqib (25), tim ITE dari Universitas Muhammadiyah Surabaya menyatakan "Absensi digital atau radio UHF ini terinspirasi saat muktamar Muhammadiyah di Solo dan sudah diterapkan di musywil Muhammadiyah Jawa Timur sehingga sekarang diterapkan di Musyda". Ujarnya 


Ada plus minus yang bisa didapat dari kecanggihan teknologi radio UHF diantaranya hemat waktu , "musyawirin tidak perlu antri panjang untuk absen kehadiran karena secara otomatis mesin akan mendeteksi , akan tetapi disamping keunggulan ada kelemahan karena perangkat belum terintegrasi atau terpisah-pisah jadi harus dirakit diantaranya ada Rider UHF, Stiker UHF dan harus terkoneksi dengan internet sehingga data bisa di akses di mana-mana". Tambahnya


Kesigapan Kosegu turut ambil bagian dalam kelancaran absensi , ketika ada peserta yang lupa belum registrasi di lantai satu maka dibantu kosegu peserta tersebut diantar untuk  mendapatkan id card akan tetapi kendala lainnya ketika peserta tersebut ada kendala kesehatan harus menggunakan kursi roda maka dengan sigap membantu memapah hingga ke lokasi Musyda.


"Kami menganggap ibu-ibu adalah pejuang Aisyiyah di tingkatan masing-masing dan karena itu dianggap penting, maka kami punya kewajiban buat mengawal perhelatan ini dengan gerakan rapi dan sigap. Mengawal tamu, undangan dan mempersilahkan masuk bahkan mengantar ke tempat duduk mereka, para tamu undangan". Ungkap Lutfia Sari (19) dari Kosegu (Bunda Tri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar