Senin, 17 Desember 2018

Bina iman dan taqwa tidak harus di masjid

Bina iman dan taqwa tidak harus di masjid   


Surabaya - Salah satu aktivitas dakwah yang dilakukan MI Muhammadiyah 25 Surabaya  untuk memantabkan aqidah siswa siswinya yaitu dengan mengadakan pengajian keliling dari rumah ke rumah1. 7/12/18

Kegiatan bina iman dan taqwa yang selama ini dilakukan di masjid bukan menjadi tempat yang wajib , namun bisa juga dilakukan dimana saja dan kan saja sebagai bagian gerakan amar makruf nahi mungkar yang selama ini dilakukan oleh Muhammadiyah dan Aisyiyah .

Dengan situasi dan tempat yang berbeda , para siswa tidak hanya mendapatkan ilmu langsung dari sumbernya namun mereka juga bisa bersilaturahmi dengan tuan rumah , lebih peduli pada sesama dan banyak lagi manfaat lainnya .

Pelajaran berharga yang disampaikan oleh ustadz safari sebagai penceramah pada kegiatan Bina iman dan taqwa tidak harus di masjid   kali ini diikuti penuh antusias hingga tak satupun dari siswa beranjak .

"Jangan sembarangan menerima sesuatu dari orang lain yang tidak kita kenal apalagi yang ada hubungannya dengan rokok " begitu pesan ustad Imam Safari 

Dan tidak kalah pentingnya beliau mengajarkan cara menghormati guru dengan praktik langsung siswa dan ustadz Imam berperan sebagai guru 

Saat bermain peran siswa dan guru ini lah mereka diberikan edukasi mulai cara berjalan,  menyapa ,ucap salam, jabat tangan, cium tangan posisi berdiri duduk bahkan sampai lempoh dilantai diperagakan dengan baik 

Semoga ini menjadi pengalaman berharga yang bisa ditularkan kepada teman sebagai akhlaqulkarimah bahkan kepada putranya kelak investasi generasi berikutnya  Subhanaallah (kunainah)

Sabtu, 15 Desember 2018

Jalan yang kupilih...

Jalan yang kupilih...

By : Erni PCA Gubeng


Terkadang berjalan di jalan ini melelahkan.
Berjalan dengan sebuah harapan besar, penuh tantangan.
Berhadapan dengan berbagai permasalahan yang terkadang pula membuat diri ini waswas.
Hati yang selalu berubah, nafsu yang selalu meminta lebih, hingga jiwa yang meronta ingin cepat sampai.

Kawan saudaraku..
Jalan inilah yang akan selalu engkau rindukan..
Jalan inilah yang akan mempererat ukhuwah
Jalan inilah yang akan menuntunmu ke kebahagiaan
Jalan inilah yang akan menunjukanmu segala sesuatu
Jalan inilah yang akan menempamu menjadi kuat

Beban.. berat.. bingung.. dan berbagai macam hal lain membuatmu ragu..
Bersabarlah dan kuatkan kesabaran..

Ya Rabb.. kuatkanlah iman ini..
Bimbing kami..
Istiqomahkan kami untuk selalu bersabar.
Kokohkanlah kami dalam menghadapi gemerlap dunia yang menjerumuskan..
Lapangkan jalan kami..
Mudahkan segala urusan kami..
Jauhkan kami Ya Rabb dari perilaku kaum munafik...

Aamiin..

Seimbangkan Usaha dan kegiatan Sosial

Seimbangkan Usaha dan kegiatan Sosial


Surabaya - Bukan tidak mungkin, seorang piawai kembangkan usaha sembari memadukan kegiatan sosial. 

Erniwati, sebut saja namanya merupakan salah satu anggota Komunitas Usaha Mandiri (KUM) di Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) yang mampu menekuni usahanya. 

Ia membuka usaha air isi ulang yang dikelola bersama suami Bibit. Dari usaha itulah ia mampu menghidupi keenam anaknya. Bahkan untuk biaya sampai ke perguruan tinggi.

Keikutsertaan Erni di program KUM berawal dari tahun 2011. Ia juga termasuk donatur YDSF,  ia tertarik untuk bergabung menjadi anggoya KUM karena ingin berkegiatan positif dan mandiri. 

Tak ingin sendiri, perempuan berusia setengah abad ini mengajak kawan kawannya dari majelis RF aklim untuk bersama berkegiatan positif melalui KUM.  

Erni pun menjadi koorfinator di kelompoknya yang berjumlah tujuh belas orang. 

Banyak manfaat yang dirasakan setelah menjadi anggota,  salah satunya mendapat bantuan modal usaha tanpa riba. 

Ia pun akhirnya membuka usaha laundry sebagai pendapatan tambahan. Bantuan modal yang didapat juga telah ia gunakan untuk menambah stok galon yang bisa dipinjamkan ke warung-warung dan kos-kosan.

"Ikut KUM jadi banyak teman,  bisa sharing kepada yang sudah sukses dan saling tukar pengalaman. Motivasi-motivasi yang disampaikan alhamdulillah luar bias bisa menambah ilmu dan wawasan dalam berbisnis," ungkap Erni. 

Jatuh bangun menjalani usaha pernah dirasakan. Berkat ketekuna dan kesabarannya bersama suami, akhirnya bisa membuka cabang di tempat lain. Mendirikan air isi ulang sebelumnya ia tak punya modal apapun hanya tempat yang harus direnovasi. 

Beruntung teman semasa SMA dulu mengajak untuk kerjasama membuka usaha air isi ulang.

Kini Erni memiliki langganan tetap, sembari jemput bola layanan kirim suaminya lah yang mengirim pesanan sampai ke tempat. 

"Sejak kecil orangtua sudah menanamkan jiwa pengusaha bukan jiwa karyawan. Anak anak pun turut membantu dengan harapan agar mereka juga mengikuti. Sehingga nantinya ada passive income untuknya," papar Erni. 

Agar usaha tetap berjalan, Erni mempunyai Kunci,  yaitu menjaga kepercayaan,  kualitas produk dan layanan ramah kepada pelanggan. Ibunda dari Iltizam, Balqis,  Miqdad,  Sarah,  Chacha dan Uzair ini terbilang ibu yang aktif dalam berkegiatan sosial. 

Diantara kesibukannya sebagai ibu Rumah Tangga dan mengelola usaha, ia punya kegiatan rutin mengajar tahsinul qur'an. Erni memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Terbukti ia mampu merangkul ibu ibu disekitarnya untuk mengikuti berkegiatan di majelis taklim dan KUM.

Jumat, 14 Desember 2018

Syiar Dakwah Aisyiyah Digital Di Genggaman

Syiar Dakwah Aisyiyah Digital Di Genggaman


Surabaya - Dunia dalam genggaman. Semua bisa dilakukan dari perangkat kecil nan canggih ini.  Bahkan untuk penulisan berita sudah bukan hal basi lagi karena kertas sudah mulai ditinggalkan dibahas tuntas di angkringan matahari , 14/12/18

Akan tetapi , menurut Bunda Tri Eko Sulistiowati dari LK PDA Surabaya menyatakan, " Menulis itu susah tapi gampang, gampang tapi susah" Hal ini disampaikan pada workshop penulisan berita online yang diadakan oleh lembaga kebudayaan, majelis kader PDA kota Surabaya.

Tujuh belas peserta utusan cabang se Surabaya tampak serius mengkuti materi  bagaimana  cara menulis  berita yang singkat menarik dan tepat.  Salah satunya dengan menuliskan kalimat pembuka yang bisa "menggoreng" minat pembaca

Fanpage lembaga kebudayaan majelis kader PDA surabaya sebagai salah satu media syiar bagi warga aisyiyah. Peserta dilatih untuk menuliskan kegiatan kegiatan aisyiyah di media sosial sebagai sarana dakwah aisyiyah yang mudah ,  cerdas ,luas sesuai dengan  motto Aisyiyah yaitu  Aisyiyah berkemajuan.(Susanti-pca rungkut)

Jadikan Smartphone Sebagai Jariyah Digital

Jadikan Smartphone Sebagai Jariyah Digital 


Surabaya - Semilir angin dari pantai Kenjeran Surabaya tak menyurutkan antusias ibu-ibu Aisyiyah untuk mengikuti Workshop Penulisan Online Berbasis Android yang diselenggarakan oleh Lembaga Kebudayaan Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya, Jum'at (14/12/2018). di Angkringan Matahari. 

Aisyiyah merupakan organisasi wanita tertua di Indonesia yang berkemajuan, oleh karena itu ibu-ibu Aisyiyah harus bisa memaksimalkan penggunaan Android untuk dakwah, tutur Bunda Tri membangkitkan semangat peserta workshop. 

"Jangan sampai kita menggunakan Android untuk dosa Jariyah, yaitu menyebarkan sesuatu yang belum tentu kebenarannya," pesan beliau

Aguswina Rejeki (Wiwin), serius menanggapi penjelasan Endang (nara sumber) tentang cara membuat buku


Workshop disampaikan dengan sangat menarik, tidak hanya informasi secara lisan tetapi juga dilakukan praktek langsung. Peserta diberi waktu  selama 5 menit untuk berlatih menulis berita melalui WhatsApp. Bagi peserta yang mengalami kesulitan, langsung dilakukan pendampingan. 

Setiap tulisan yang dikirim mendapat apresiasi yang bagus dari Bunda Tri. Ada yang salah tulis karena tergesa-gesa, jempolnya kebesaran, tulisan terlalu kecil sehingga tidak terlihat. Berbagai alasan disampaikan, tapi semua itu dapat dimaklumi, namanya juga belajar dan belum terbiasa.

Untuk mengatasi semua itu, Bunda Tri mempunyai cara jitu yaitu dengan menggunakan voice. Peserta diminta untuk mengirimkan tulisan dengan cara voice. Suasana pun mulai gaduh. 

Ada yang langsung praktik, ada yang masih bingung mencari tombol voice. Ada yang keliru kirim pesan suara. Tapi terlihat semua peserta sangat puas dengan apa yang disampaikan oleh Bunda Tri

Narasumber berikutnya, Endang Mulyani Putro sekretaris Lembaga Kebudayaan PDA Kota Surabaya menyampaikan materi tentang menulis dengan menggunakan aplikasi ColorNote dan buku harianku. 

Menurut beliau ColorNote bisa digunakan untuk membuat buku sedangkan buku harianku dapat membantu di bidang pendidikan untuk menulis laporan sikap siswa yang diperlukan sebagai bukti pembelajaran otentik yang menjadi tuntutan kurikulum 2013. 

Aguswina Rejeki dari PCA Semampir Surabaya, mengungkapkan bahwa beliau punya hobby menulis dan ingin membuat buku. Beliau sudah menulis tangan sebanyak ±50 lembar tentang sejarah Nabawi.

"Bagaimana caranya untuk membuat buku?" tanya Wiwin, panggilan akrab beliau dengan antusias.

Endang memberikan solusi dari permasalahan Wiwin. Tak lupa, Endang juga memberikan applause atas keinginan Wiwin untuk membuat buku. (Siti Jumaliah, PCA Mulyorejo)

Usia Boleh Kolonial , Wawasan Harus millenial.

Usia Boleh Kolonial , Wawasan Harus millenial


Surabaya - Angin semilir sepoi sepoi di tepi Pantai Kenjeran, tepatnya di Angkringan Bulak Ceria. Hari Jum'at siang yang penuh barakah pada Workshop " Penulisan Berita Online Berbasis Android " yang diadakan Lembaga Kebudayaan dan Majelis Pemberdayaan Kader Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kota Surabaya.14/12/18

"Pelatihan ini sangat bermanfaat karena bisa membuka wawasan bagaimana cara memaksimalkan dan mengoptimalkan gadget  yang ada di gengggaman kita. Alhamdulillah banyak ilmu yang bisa didapat sehingga dunia benar benar dalam genggaman." Tutur Erni utusan cabang Gubeng 


Smartphone saat ini telah banyak fungsinya , salah satunya adalah menyimpan foto , catatan bahkan kenangan 

" Apapun aktifitas dan kegiatannya kita bisa simpan dan bisa berbagi kepada yang lain hanya dengan smartphone digenggaman ". Lanjut Erni 

Endang Mulyani Putro , Sekretaris LK PDA Surabaya memberikan materi Bagaimana membuat buku dengan menyimpan , merevisi dan mengedit berita berita, aktifitas dan kegiatan kita. Ditulis dalam bentuk buku sehingga bisa menghasilkan sebuah karya dan tentunya menghasilkan finansial. Luar biasa sangat bermanfaat.

peserta sangat antusias dan semangat mengikuti jalannya acara dari awal sampai akhir ini adalah perwakilan dari beberapa Pimpinan Cabang 'Aisyiyah dan Sekolah sekota Surabaya. Variasi usia dari yang masih usia sekolah sampai emak emak. Usia boleh kolonial tapi wawasan millenial.

Materi yang disampaikan oleh Bunda Tri  Eko Sulistiowati dari LK PDA kota Surabaya antara lain memaksimalkan aplikasi WhatsApp sebagai dapur redaksi penulisan berita yang dikemas dengan cara yang lebih menyenangkan dan penuh tantangan 

Bagaimana peserta ditantang membuat sebuah karya tulis on the sport yang diawali dengan belajar japri lalu belajar cara membuat grup di Whatsapp kemudian berkembang nelajar membuat laporan dengan unsur  5W1H memakai voice note merubah suara menjadi tulisan dan diakhiri dengan belajar menulis berita sesuai inti pembicaraan yang dilengkapi dengan sumber berita yang jelas.

"Apalagi yang memberikan materi cantik dan cara penyampaiannya enak serta mudah dipahami." Pungkas Erni 



Jumat, 30 November 2018

Mengapa Menulis Dengan Android ?

Mengapa Menulis Dengan Android ?




Surabaya - Saat ini dunia hanya segenggam smartphone yang ada ditangan kita , bila kita ingin menguasai dunia maka kuasai smartphone kita , itu lah kalimat sambutan yang disampaikan Bu Muliana ketua lembaga kebudayaan pimpinan daerah Aisyiyah kota Surabaya saat membuka Workshop penulisan berita online berbasis android di angkringan matahari , 30/11/18

Mom Yayuk dari majelis pembinaan kader pimpinan daerah Aisyiyah kota Surabaya memberikan pengantar cara mudah menulis menggunakan android dengan aplikasi buku harian yang ada di play store diikuti oleh peserta dengan mendownload aplikasi dan mempraktekkan cara penggunaan nya .

"Workshop gelombang pertama yang diikuti dua puluh orang dari utusan cabang - cabang se Surabaya ini akan di lakukan  hingga tiga gelombang selama tiga Minggu untuk memaksimalkan target yang diinginkan" terang Mom Yayuk 

Bunda Tri sebagai pemateri utama menjelaskan " sesungguhnya menulis itu mudah hanya dibutuhkan niat dan kemauan untuk terus berlatih mengasah diri dengan rajin membaca dan menulis" ujarnya 

Adanya fasilitas memadai yang disiapkan smartphone bisa digunakan untuk voice note bila kita kesulitan mengetik di keyboard smartphone sudah bisa menyimpan tulisan - tulisan tanpa menggunakan buku atau alat tulis seperti biasanya seorang penulis


" Dengan voice note menulis bisa disambi , lebih menyenangkan karena penulis pemula hanya tinggal mengeluarkan segala sesuatu yang ada di kepalanya dengan suara yang kemudian dirubah menjadi ketikan oleh smartphone nya" terang Bunda Tri 

Workshop penulisan berita online berbasis android diakhiri dengan pemberian tugas kepada para peserta untuk mengisi link fanpage Lembaga Kebudayaan PDA Surabaya. 

"Mendung memang mewarnai dari awal hingga berakhirnya pelatihan ini.Tapi InsyaAllah , matahari ada pada wajah para peserta workshop. Sebuah ilmu baru telah diterima" kata Widayati salah satu peserta workshop .

Minggu, 07 Oktober 2018

Majelis Tabligh PCA Rungkut Tempa Diri Dengan Pengajian

Majelis Tabligh PCA Rungkut Tempa Diri Dengan Pengajian 


Surabaya - Pengajian rutin majelis tabligh pca rungkut dilaksanakan setiap ahad ke 1. Pengajian yang bertempat di masjid Ar Rahman di komplek perguruan muhammadiyah wonorejo ini  dihadiri sebanyak 18 jamaah yang terdiri dari pimpinan harian PCA Rungkut, bunda2 PAUD AISYIYAH dan bbrp walimurid TK aba 69 dan walimurid MIM 27. Kali ini  tema pengajian adl  Fiqh Wanita dengan nara sunber ustzh Rohmatul Ummah. Ahad 6/10/18

Pengajian dimulai pk 09.30 yg dibuka oleh kepala TK Aba 69, ibu Lany Erawati dan dilanjutkan dg pembacaan ayat suci Alquran qs. Al Mu’minun 1-11 oleh Ibu Hanum. Berikutnya adlh sambutan dr ketua PCA Rungkut , ibu Susanti. Dalam sambutannya ibu Susanti mengajak seluruh jamaah utk semangat menuntut ilmu krn menuntut ilmu itu adl wajib bagi stp muslim

Ustzh Rohnatul Ummah dalam mukadimahnya menyampaikan bahwa hadits nabi mengatakan bhw “barang siapa keluar dari rumah utk menuntut ilmu maka malaikat akan menyertai “ dan para jamaah adl org yg istimewa yg dipilih oleh Alloh dan senantiasa utk semangat menuntut ilmu Fiqh wanita yang dibahas dl pengajian kali ini Reprodukai wanita dan tabarruj.  

Bahwa Alloh menciptakan laki2 dan perempuan, ruh ditiupkan ketika janin berusia 120 hr dan telah ditentukan jenis kelaminnya yang tdk akan berubah. Untnk itu laki laki2 dan perempuan memiliki tugas yang berbeda. Pada diri perempuan terhadap tugas reproduksi yaitu haid, memgandung, mwlahirkan, menyusui , nifas shg memiliki hukum yang berbeda.

Dari Aisyah RA” bahwa kami diperintahkan utk mengqadlo puasa tetapi tdk diperintahkan utk mengqodho sholat”. Kehususan hukum perempuan aeringkali memunculkan pertanyaan memgapa nabi dan rasul semuanya laki2, mengapa wanita tdk diperbolehkan mjd imam bg makmum laki2, karena ini tentunya berkaitan dg tugas kodrat perempuan.

Ketika hidup di dunia, ibadah hrs mengikuti yg disyaratkan oleh alloh , ada 2 ayariat diterima ibadah oleh Alloh:   Ikhlasnya : ibadahnya hanya untuk Alloh,   Muwafaqatus sunnah: kesesuaian ibadah itu dengan yang dicontohkan rasulullah , Bentuk pelaksanaan ibadah adalah  Ibadah mahdhah: btk , pola, cara, semua aturannya sdh ditetapkan, tdk bisa dirubah dan Ibadah ghairu mahdhah: ( umum) : semua aktifitas yang dikerjakan manusia dengan niat karena Alloh

Ibadah yang sia-sia dan tercatat di dalam kitab suci alquran adalah :
·         Beramal kufur  ( al maidah:5)
·         Syirik (al an'am : 83)
·         Murtad ( 2:217)
·         Infaq (al hadid : 12-14)
·         Riya
·         Mengingat-ingat kebaikan serta menyakitkan hati ( 2:264)
·         Mndustakan takdir
·         Meninggalkan sholat asar
·         Bersumpah ats nama Alloh bhw Alloh tdk akan mengampuni fulan
·         Menentang rasulullah dg ucapan dan amalan ( al hujurat : 2)
·         Berbuat bid'ah dl agama
·         Durhaka kpd org tua ( al isra:23)

kajian fiqh wanita ini masih belum tuntas karena masih banyak lagi yang perlu diulas, dan kajian pagi ini sebagai pembukaan utk kajian fiqh wanita yang akan datang


Minggu, 23 September 2018

Membentuk Qoryah Thoyyibah Dalam Bingkai Pengkaderan

Membentuk Qoryah Thoyyibah Dalam Bingkai Pengkaderan


Surabaya - Tak bisa dipungkiri bahwa permasalahan yang timbul di organisasi apapun dan manapun adalah kaderisasi sebagai penerus estafet perjuangan bangsa menjadi pembahasan inti pertemuan periodik majelis kader di SD Muhammadiyah 9 Sukolilo Surabaya , Minggu 23/9/18
Pun demikian dengan organisasi wanita tertua di Indonesia yang sudah memasuki usia lebih dari satu abad yang terkenal sebagai organisasi gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar dengan jihad ekonomi nya yaitu Aisyiyah
Upaya majelis kader pimpinan daerah Aisyiyah kota Surabaya dalam menghidupkan sumbu kaderisasi dengan merekrut generasi muda organisasi otonomi putri Aisyiyah yaitu Nasyiatul Aisyiyah
Membentuk qoryah thoyyibah dalam bingkai pengkaderan di dua puluh sembilan cabang di kota Surabaya tidaklah semudah membalik telapak tangan , butuh perjuangan , doa dan harapan sebagai langkah nyata dalam berikhtiar tentunya dengan tetap mengistiqomahkan yang sudah dan bukan malah menghilangkan dakwah nyata yang sudah dilakukan bersama .
Regenerasi kaderisasi yang dimulai dari anggota keluarga Muhammadiyah Aisyiyah hingga saat ini masih dirasa kurang efektif karena kurang adanya dukungan dari orang tua menjadi salah satu kendala kaderisasi yang harus diputus mata rantainya
Dengan upaya memberikan motivasi pencerahan pada anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah melalui forum-forum kajian , diskusi maupun pertemuan majelis dll sehingga diharapkan Satu anggota Aisyiyah minimal bisa mengajak putrinya atau saudara dan menantunya untuk bergabung di Aisyiyah
Pesan KH. Ahmad Dahlan untuk menghidup - hidupkan Muhammadiyah / Aisyiyah dan tidak mencari kehidupan di Muhammadiyah / Aisyiyah tak akan lekang oleh zaman untuk terus digelorakan agar kader Muhammadiyah / Aisyiyah selalu mengingatnya dimanapun berada
Cita-cita mulia yang terlahir dari pilot projek pimpinan pusat Aisyiyah dan secara linier berlanjut ke wilayah dan cabang hingga ke tingkatan ranting sebagai organisasi akar di skala paling kecil akan terus digaungkan dan diupayakan kesuksesan nya kita kebermanfaatannya bisa dirasakan seluruh warga Indonesia wabil khusus anggota Aisyiyah
Semoga Allah meringankan langkah kaki kita dalam meraih ridhoNya hingga terwujudnya dakwah Qoryah Thoyyibah disetiap cabang di Surabaya , Aamiin

Kamis, 13 September 2018

LONTONG DAN TEMPE

LONTONG DAN TEMPE

Hari Kamis, 3 Muharam 1440 H / 13 September 2018. Pengurus Lembaga Kebudayaan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya ( LK PDA Surabaya ), telah mengadakan acara berkunjung ke Kampung Lontong dan Tempe di kawasan Banyu Urip Surabaya.
Kegiatan rutin LK PDA Surabaya setiap dua bulanan ini, sengaja mengangkat sisi budaya yang khas di tiap Pimpinan Cabang Aisyiyah se kota Surabaya.
Saatnya, mengangkat kearifan lokal sebuah kampung Lontong dan Tempe di sekitar Masjid Muhammadiyah, Masjid Nurul Iman, Jl. Banyu Urip Lor VI no 2 Surabaya. Kegiatan di buka, di dalam Masjid Nurul Iman tepat pukul 10.30 oleh pembawa acara ibu Ferdina Purbayani dari PCA Gubeng. Di lanjutkan menyanyikan Mars Aisyiyah yang di pimpin oleh ibu Indah. Acara selanjutnya pembacaan ayat suci Al Quran, surat Al Hujurat ayat 10 s.d 11 beserta sari tilawah oleh ibu Sulfia Hanum dari PRA Kupang Krajan.
Kemudian, acara Sambutan pertama oleh PCA Sawahan selaku shohibul bait, oleh Ibu Hj. Nunuk Sumarni. Sambutan kedua oleh ketua LK PDA oleh ibu Muliana. Sambutan ketiga, oleh Koordinator LK PDA oleh ibu Hj. Mardiyah.
Setelah sambutan, dilanjutan acara inti, yaitu pengarahan Wawasan Kebudayaan beserta panduan ke kampung Lontong dan Tempe oleh ibu Etty Sunanti, pengurus LK PDA Surabaya.
Lontong adalah media kelengkapan kuliner, yang sudah terkenal di Manca Negara.
Di padu padankan, seperti Lontong Sate, Lontong Gado-Gado, Lontong Gulai, Lontong Balap, Lontong Sayur, Lontong Kupang, dll.
Waktu menunjukkan pukul 11.30 masuk waktu Sholat Dhuhur. Para hadirin seluruhnya melakukan sholat berjama'ah di masjid. Setelah selesai sholat berjama'ah, audiens meneruskan acara kembali, oleh ibu Etty Sunanti.
Pengarahan tentang wawasan kebudayaan. Mulai definisi serta 7 unsur kebudayaan oleh para pakar :
1. Bahasa 2. Sistem Pengetahuan 3. Sistem Kemasyarakatan / Organisasi Sosial.
7. Kesenian
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi. 5. Sistem Mata Pencaharian Hidup 6. Sistem Religi
Betapa masyarakat wilayah RW 06 Kelurahan Kupang Krajan, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya ini. Hampir kebanyakan penduduknya bermata pencaharian dengan memproduksi Lontong dan Tempe. Rata-rata usaha tersebut sudah warisan dari para orang tua terdahulu.
Setelah paparan tentang sekilas Kebudayaan atau Culture, ibu Etty Sunanti di dampingi ibu Sari mewakili Takmir Masjid Muhammadiyah Nurul Iman, mengajak para hadirin ke tempat ibu Sutri pengusaha Tempe, dilanjutkan ke tempat Bapak / Ibu Mustaqim pengusaha Lontong. Dari sekian banyak pengusaha Lontong Tempe, kami sengaja memilih pengusaha yang notabene sebagai jama'ah masjid Nurul Iman.
Sedangkan Tempe sebuah jenis lauk yang terbuat dari kacang kedelai dengan jamur ( ragi ). Menjadi makanan yang berprotein tinggi. Bahkan sudah diminati para pelancong.
Kebudayaan Kampung Tempe dan Lontong, yang perlu kita banggakan. Hingga mendapatkan apresiasi. Karena ke istimewa-an yang unik ini, yang mampu menjadi daya tarik wisata dan mengedukasi masyarakat. Maka kira-nya LK PDA sangat mendukung kunjungan ke tempat luar biasa ini.
Ibu-ibu hadirin yang terdiri dari pengurus LK PDA dan Cabang sekota Surabaya, beserta pengurus PCA Sawahan dan PRA Kupang Krajan, berkunjng ke rumah bu Sutri. Saat kami kunjungi, beliau sedang membungkus rebusan kedelai yang sudah dingin, yang sudah di campur ragi. Siap akan menjadi tempe tempe berbungkus bungkus. Setiap produksi beliau memasak 40 kg kedelai, untuk proses hingga menjadi tempe, memerlukan waktu 2 hingga 3 hari kemudian.
Agar ragi bekerja menjadi jamur secara sempurna. Setelah menjadi tempe, tang memutuh dan menghangat karena jamur tersebut. Maka siap untuk di jual ke pasar. Dan di ambil para pedagang. Tempe ada berbagai jenis, ada yang tumpuk, ada yang biasa. Beliau agak bersedih karena harga kedelai selalu naik, sementara tuntutan pasar harga masih tetap. 1 bungkus tempe dari bu Sutri seharga IDR 1000, tentu sangat murah.
Setelah ibu-ibu berkunjng ke bu Sutri, sembari membeli tempenya. Kemudian dilanjutkan ke rumah bapak ibu Mustaqim pengusaha Lontong.
Beliau tiap hari memproduksi 500 biji lontong, yang siap di ambil oleh para pengusaha kuliner dan catering.
Cara membuat lontong, pertama harus menggunakan beras yang pilihan, agar hasil lontong lebih enak dan optimal. Kemuadian ketrampilan beliau membuat bungkus lontong dari daun pisang begitu rapi, dengan di cetak terlebih dahulu dengan sepotong pipa, yang sudah menjadi standar ukuran produksi. Kemudian di isi beras, sebanyak 1/4 dari ukuran lontong.
Cara membuat lontong, daun pisang, di tata yang hijau tua diletakkan di dalam, agar supaya hasil lontong bisa berwarna hijau dan beraroma sedap. Perebusan lontong dilakukan selam 10 jam, waktu yang sangat lama. Dengan bahan bakar gas dari PGN. Bukan gas yang biasa kita pakai. 500 biji lontong tersebut sekali merebus dalam 2 dandang yang besar. Jadi setiap dandang/panci berisi 250 lontong. Harga perlontong di jual seharga IDR 1500.
Setelah melakukan kunjungan ke kampung lontong, serta jalan jalan menyusuri kampung secara out door. Kemudian kembali lagi indoor ke masjid, karena ada tambahan acara. Yaitu membuat kripik tempe oleh ibu Nur Hayati dari PCA Sukolilo.
Notulen : Etty Sunanti
Demikian, kegiatan LK PDA Surabaya di PCA Sawahan. Semoga manfaat dan berkah untuk kita semuanya.
••••••

Minggu, 09 September 2018

Qoryah Thoyyibah

Qoryah Thoyyibah


Surabaya - Sampai hari ini warga Aisyiyah kota Surabaya secara umum masih terfokus pada satu titik bila ditanya tentang Qoryah Thoyyibah dan jawabannya hanya pada bulak dan angkringan saja padahal sejatinya bukan hanya itu , hal ini disampaikan oleh Titik Aspiyah anggota PP Aisyiyah di panti asuhan Aisyiyah kebonKebo , Ahad 9/9/18

Sejatinya Qoryah Thoyyibah adalah salah satu dari  3 program andalan Aisyiyah yang sudah lama yaitu Keluarga sakinah , QT dan dakwah jamaah yang memerlukan sinergi dan kerja sama dalam pelaksanaan program permajelis agar fokus kerjanya namun dalam pelaksanaan tetap sinergi lintas majelis

Qoryah Thoyyibah dilaksanakan dari bawah ke atas dengan target Kehidupan agama bagus , spiritual berkembang dan diimplementasikan dengan masyarakat serta dapat diaplikasikan ke masyarakat dengan Bidang garap Spiritualitas, ekonomi dan pendidikan

AMPUH ( Awet mudah panjang usia hebat ) menjadi ciri khas Aisyiyah  dan yang  membuat senang di Aisyiyah Karena Aisyiyah tidak butuh saya tetapi saya yang butuh Aisyiyah sebagai lahan ibadah telah terpatri di dada setiap warga Aisyiyah

Kehadiran Narsum Hj. Dra Shoimah Kastolani , Ketua PP Aisyiyah dan sekaligus pakar QT ini banyak memberikan pencerahan bagi warga Aisyiyah surabaya didampingi Titik ,Anggota PP Majelis Kesos sekaligus Manajer operasional Maida mengupas tuntas salah satu program unggulan Aisyiyah

Salah satu amal usaha Aisyiyah di bidang pendidikan adanya 24. 000 TK Aisyiyah di seluruh Indonesia yang membantu mencerdaskan warga Indonesia  , dalam bidang ekonomi, Aisyiyah membantu  Pemberdayaan ekonomi perempuan.

Amal usaha dan bidang garap MKS tidak hanya di panti saja, tetapi bisa Lansia Day care lansia dikumpulkan seminggu sekali diberi kajian dan diberdayakan juga memberikan perhatian pada anak berkebutuhan khusus.

Panti asuhan Aisyiyah bisa juga menerima anak berkebutuhan khusus dengan terus melakukan Pembinaaan melalui Individu ,Keluarga dan Masyarakat , Aisyiyah membina bukan hanya untuk orang Islam tetapi semua Masyarakat yang majemuk dan heterogen

Dalam hal politik , warga Aisyiyah tidak boleh golput untuk memilih pemimpin  terbaik yang akan mengawal dan  mengantarkan negeri ini menuju negeri yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur

Maka seyogyanya warga Asyiyah sadar teknologi agar bisa mendampingi anak anak mereka dalam berinternet sehat diawali dari keluarga sendiri dan diperluas hingga lingkungan sekitar  pun demikian dengan Bela beli produk Asiyiyah meskipun mahal asal dari Aisyiyah wajib kita beli asalkan Aisyiyah bisa berdiri dan mandiri.

Mengistiqomahkan sebuah program sangatlah mudah namun pada prakteknya tidak semudah pada teorinya karena itu perlu didesain strategi untuk diterapkan di cabang baru yang akan dijadikan pilot projek dengan meneliti dahulu 

kebutuhannya apa serta Melibatkan semua komponen majelis dan lembaga dalam mengerjakan program QT , hal ini lebih pada penguatan intern

Sedangkan untuk penguatan Eksternal warga Aisyiyah dengan program Qoryah Thoyyibah nya harus Mengenal semua aparat masyarakat dan membangun Jejaring dengan instansi pemerintah setempat.

Maka pekerjaan rumah dari program Qoryah Thoyyibah adalah Merubah lelah menjadi Lillah sehingga bisa bermanfaat. Aamiin

Senin, 14 Mei 2018

Gebyar Kreatifitas KB- TK Aisyiyah

Gebyar Kreatifitas KB- TK Aisyiyah

Surabaya - Tak terasa tahun ajaran 2017 - 2018 telah berakhir , berbagai even diselenggarakan oleh lembaga pendidikan tak terkecuali di KB Aisyiyah 33 TK Aisyiyah 19 Cabang Bulak kota Surabaya, Senen 14/5/18

Berbagai tampilan kreativitas kemandirian ditampilkan dihadapan orang tua siswa yang ikut hadir menyaksikan kebolehan bakat dan potensi putra putri nya 

Tak ada cela , tak ada cacat yang ada kelucuan dan keluguan siswa yang sangat luar biasa dalam balutan kostum dan panggung yang mendukung kesempurnaan tampilan mereka 

Rahma Djalil selaku ketua pimpinan cabang Aisyiyah Bulak menyampaikan pentingnya memilih sekolah lanjutan bagi peserta didik lulusan Aisyiyah ke lembaga pendidikan yang sesuai dengan cita-cita dan harapan orang tua untuk menjadikan putra putrinya tidak hanya sukses dunia namun juga sukses akhirat

Muliana Surabaya menegaskan tak boleh ragu menyekolahkan putra-putrinya ke lembaga pendidikan Aisyiyah dan Muhammadiyah karena sudah teruji dan sangat terpuji dimanapun berada 

Akhirussanah ditutup dengan lantunan lagu disini senang disana senang sebagai ciri khas lembaga pendidikan anak usia dini yang menyenangkan , religius , smart dan pastinya mencetak  generasi emas Indonesia yang berakhlaqul karimah

Senin, 22 Januari 2018

LLHPB - PP Aisyiyah Apresiatif Bank Sampah QT

LLHPB - PP Aisyiyah Apresiatif  Bank Sampah QT


Surabaya - Keberadaan Bank sampah Qoryah Thoyyibah yang merupakan amal usaha pimpinan ranting Aisyiyah sukolilo yang mendapatkan bantuan CSR dari kementerian kelautan diresmikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar dihadiri pejabat setempat tanggal 10/11/17 yang lalu sedikit banyak mampu menanggulangi masalah sampah yang ada di perairan pesisir kenjeran utamanya di kampung nelayan sukolilo , Minggu 21/1/18


Tak bisa dipungkiri keberadaan Bank sampah Qoryah Thoyyibah yang di ranting Aisyiyah Sukolilo cabang Bulak  telah sampai ke pimpinan pusat Aisyiyah melalui koordinasi struktural mulai dari ranting hingga pusat dan yang pasti kecanggihan tekhnologi yang bernama media sosial dizaman mileniae mempercepat informasi hanya dalam satu genggaman menjadi bukti nyata globalisasi informasi 

Perwakilan pimpinan pusat Aisyiyah dari lembaga lingkungan hidup dan penanggulangan bencana meninjau langsung amal usaha pimpinan ranting sukolilo cabang Bulak sebagai desa binaan PWA Jawa Timur pada program Qoryah Thoyyibah PP usai menghadiri penutupan tanwir I Aisyiyah yang diselenggarakan 19- 21 januari 2018 di universitas muhammadiyah Surabaya

Muliana tokoh Aisyiyah turut mendampingi PP Aisyiyah ,   yang banyak memberikan informasi terkait geliat ekonomi yang dikembangkan Aisyiyah ranting sukolilo sebagai organisasi wanita berkemajuan dengan amal usahanya berupa bank sampah Qoryah Thoyyibah

Apresiasi luar biasa disampaikan oleh hening " sebagai gerakan dakwah nyata Aisyiyah yang terus mengupayakan kesejahteraan dan kemaslahatan ummat sebagai rahmat bagi alam semesta " tutur Hening ( Bunda Tri )

Minggu, 21 Januari 2018

Padus SMAMDA Sidoarjo Buka Tanwir I Aisyiyah

Padus SMAMDA Sidoarjo Buka Tanwir I Aisyiyah 


Surabaya - Iringan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah menggema di tenda pembukaan Tanwir I Aisyiyah dari paduan suara SMAMDA Sidoarjo di Universitas Muhammadiyah Surabaya  , Kamis , 19/1/18

Turut Hadir membuka Tanwir I Aisyiyah Wakil Presiden Yusuf Kalla didampingi ibu wapres , OJK , menteri koperasi , mendikbud, mantan PP Muhammadiyah - Din Syamsuddin , pimpinan pusat Muhammadiyah - Aisyiyah , gubernur dan wagub Jawa Timur, walikota Surabaya, kapolres dan anggota pimpinan Aisyiyah pusat , wilayah dan daerah berkenan membuka tanwir I Aisyiyah sekaligus meresmikan gedung at tauhid lantai 13 universitas Muhammadiyah Surabaya, alhamdulillah semuanya berjalan sukses dan lancar

PDA Kota Surabaya Foto Bersama Walikota Surabaya

PDA Kota Surabaya Foto Bersama Walikota Surabaya 

Surabaya - Empat Ratus Peserta Tanwir I Aisyiyah disambut hangat oleh Tri Rismaharini , Walikota perempuan pertama di Surabaya di kediaman rumah dinasnya

Tokoh perempuan berkemajuan yang ada pada diri Tri Rismaharini telah membuka mata perempuan - perempuan tidak hanya di Surabaya Indonesia namun juga perempuan di seluruh dunia

kesempatan foto bersama walikota perempuan pertama di Surabaya dan telah banyak mengukir prestasi ini tidak disia - siakan oleh pimpinan daerah Aisyiyah kota Surabaya bersama anggota pimpinan dan majelis , usai gala dinner .

Explore Wisata At Tauhid UMS

Explore Wisata At Tauhid UMS

Gedung 'gres' berlantai 13 yang dipunyai Universitas Muhammadiyah Surabaya - At Tauhid tower - memang layak jadi ikon amal usaha Persyarikatan di kota pahlawan ini - tentu selain amal usaha lainnya yang sudah ada. Dan Karena itu, dianggap cukup representatif buat event2 berskala nasinal yang digelar ormas Islam bersimbol matahari tersebut.

Bak kata peribahasa "gayung pun bersambut", akhirnya momentum - dari kebanggaan warga Muhammadiyah Sby - itupun diawali oleh Aisyiyah dengan menggelar acara akbarnya disini, berupa Tanwir yang berlangsung dari tanggal 19 - 21 januari 2018 kemarin. Malah Wk Presiden Yusuf Kalla, yg diagendakan buat membuka acara nasional ormas perempuan Islam berkemajuan itupun, menyempatkan untuk meresmikan gedung baru - dengan tag line mematahkan mitos angka 13 - tersebut.

Karena itulah, mumpung banyak kesempatan - apalagi dengan 'jabatan' sebagai panitia Tanwir - akupun nggak me-nyia-nyiakan buat mengekplor vasilitas dan 'jeroan fisik' atau dalamnya bangunan. Meski background ku bukanlah seorang arsitek, tapi dengan wawasan sederhana ku soal arsitektur, gedung ini cukup membuat ku berdecak kagum pada estetikanya. Dan tentu saja, respekku pada civitas akademika kampus ini yang 'ngotot' mewujudkan amal usaha  - secara fisik - boleh dibilang prestisius itu.

Jadi, kampus ini - menurutku - cukup representatif buat menjadi destinasi wisata amal usaha warga persyarikatan, tentu saja selain Universitas Muhammadiyah Malang ataupun kampus lain yang dipunyai ormas  KH Ahmad Dahlan ini di Jawa Timur. Nah, untuk anda,  tunggu apalagi, mampir ke kampus ini jika anda berwisata di kota ini. Oke.( sum )

Menteri Agama di Tanwir 1 Aisyiyah

Menteri Agama di Tanwir 1 Aisyiyah 




Surabaya - Menteri Agama Drs. H. Lukman Hakim Saiffudin turut memberikan materi pada agenda Tanwir 1 Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya mengungkpakan keprihatinannya akan kondisi bangsa Indonesia saat ini , Minggu 21/1/18
“Saat ini di DPR sedang dibahas soal undang-undang LGBT atau pernikahan sesama jenis. Sudah ada lima partai politik menyetujui LGBT,” kata dia saat menghadiri acara yang sama Tanwir I Aisyiyah di Surabaya, Sabtu.
Dalam Tanwir Aisyiyah, Lukman juga menyoroti tentang terjadinya pergeseran nilai-nilai yang disebabkan mudahnya anak mendapat informasi dari gawainya. Hal itu berdampak bergesernya relasi hubungan orang tua dan anak.
Namun saat ditanya fraksi mana saja yang menyetujui, Zulkifli enggan menyebutkan dan memastikan Fraksi PAN di DPR menolak. “Dulu bebicara dengan orang tua atau guru tidak boleh menatap matanya itu seperti menantang. Tapi sekarang nilai menghormati orang tua itu tidak lagi diperagakan,” katanya.
“Menjadi orang tua di masa sekarang jauh lebih kompeks dibanding zaman dulu. Sekarang anak-anak lebih cepat dewasa matang. Dari sisi informasi jauh lebih mendapatkan aksesn mendapat informasi. ‘Gadget itu 10 kali lipat dari pada kita kecepatannya,” tuturnya.
Menurut dia pendidikan bagi orang tua jauh lebih penting untuk membendung hal tersebut. Dari orang tua yang terdidik lah akan lahir anak-anak yang berkualitas. Sementara adanya lima fraksi nyeleneh itu ditanggapi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Zulkifli Hasan.
“Saat ini masih terjadi juga kesenjangan politik. Kesenjangan politik seperti apa? Ya lihat saja masyarakat maunya A, tapi partai politik di DPR maunya B,” ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional tersebut
Menurutnya, menunjukan di negeri ini masih terjadi kesenjangan politik. Kesenjangan politik tersebut dibuktikan dengan banyaknya keinginan masyarakat yang justru berlawanan dengan partai politik atau pun para anggota DPR, yang sejatinya mewakili suara rakyat.



Sabtu, 20 Januari 2018

Ternyata , Walikota Surabaya Masih saudara Mendikbud

Ternyata , Walikota Surabaya Masih saudara Mendikbud


Surabaya - Walikota Tri Rismaharini menjadi pemateri dalam Sidang Pleno XII Tanwir I Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya banyak mendapatkan tepuk tangan dan gerr-gerran dari peserta .Sabtu (20/1/17) Saat menceritakan proses terpilihnya jadi walikota, Risma memulai panen itu. “Waktu saya (mencalonkan) jadi walikota, saya pikir tidak jadi karena lawan saya sudah dua tahun kampanye. Sementara saya tidak punya uang,” katanya.. Saat itu, tambahnya, saya hanya ingin jadi pengusaha saja. “Saya tidak mau jadi PNS karena kalau jadi PNS tidak mungkin bisa jadi kaya,” ujarnya disambut geerrrr dan tepuk tangan peserta. “Nah begitu saya terpilih, saya ucapkan astaghfirullah, bukan alhamdulillah,” katanya yang lagi-lagi disambut tepuk tangan. “Sebenarnya saya ini masih saudara lho dengan Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Muhadjir Effendy). Tapi tidak tahu kok keluaga kami masing-masing jadi telur pecah (maksudnya ada yang di NU dan Muhammadiyah). Tidak apalah yang penting Muslim semua,” ujar Risma yang lagi-lagi disambut tepuk tangan peserta. ( Uzlifah )

Jumat, 19 Januari 2018

91 Tahun Yang Lalu Kongres Terbesar Perempuan Digelar Di Surabaya

91 Tahun Yang Lalu Kongres Terbesar Perempuan Digelar Di Surabaya




Surabaya - Ada sejarah penting yang harus diingat oleh kita, terutama warga Aisyiyah. Tepat pada 91 tahun yang lalu, di Surabaya telah diselenggarakan Muktamar atau Kongres Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 15 disampaikan oleh Haedar, sapaan akrabnya, mulai bercerita dihadapan wakil presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, peserta tanwir yang diikuti oleh perwakilan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) 34 provinsi, dan para tamu undangan lainnya. Jumat (19/01/2018). Saat itu tepat pada tahun 1926 masehi. Kongres ini berlangsung di gedung bioskop yang berada di jalan Kranggan-Surabaya. Yang mencengangkan adalah belum ada saat itu perhelatan besar yang melibatkan kaum perempuan, karena yang kita tahu bahwa kongres terbesar perempuan pada tahun 1928, dua tahun setelah kongres Aisyiyah. Ada dua surat kabar ternama di Surabaya, Pewarta Surabaya dan koran milik negara Tiong Hoa. Keduanya memuat besar-besaran dan mengapresiasi sosok dibalik persidangan itu, yakni Nyai Walidah (istri Ahmad Dahlan).

Sebelum Nyai Walidah dipenghujung hidupnya, beliau berpesan kepada salah satu anggota tanwir yang menjenguk beliau, satu hari setelah kemerdekaan, Indonesia kata Nyai Walidah, telah merdeka tetapi tinggallah yg belum merdeka adalah Agama Islam dan Umatnya. Belum merdeka dari kekolotan. " Maka suburkanlah Muhammadiyah dan Aisyiyah agar bisa mengisi Indonesia yg baru merdeka menjadi baldatun thoyybatun warabbun ghofur. Sehingga rakyat Indonesia makmur, bahagia dunia dan akhirat " , tutur Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada pembukaan Tanwir I Aisyiyah yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Surabaya. (Azmi)


Kamis, 18 Januari 2018

Temu Pengusaha Pra Tanwir I Aisyiyah

Temu Pengusaha Pra Tanwir I Aisyiyah



Surabaya - “Kita harus bisa mengurusi diri sendiri kalau ingin usaha yang kita jalankan berhasil.” Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat Aisyiyah Latifah Iskandar pada Temu Pengusaha dalam kegiatan Pra Tanwir I Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Kamis, (18/1/18).
Di hadapan 300 pengusaha Aisyiyah dari berbagai daerah di Indonesia, Latifah menekankan pentingnya penguasa mentas ngurusi urusannya sendiri.
“Dengan bisa mengurusi diri sendiri maka akan terampil dan berkesempatan mengembangkan usahanya,” ujar
wanita asli Yogyakarta itu sambil berpesan pentingnya para pimpinan atau majelis memahami kultur ekonomi dan membangunya di daerah masing-masing.
Dalam membangun kultur ekonomi tidak boleh meninggalkan karakteristik Aisyiyah, sebagai citra ke-Aisyiyah-an.
“Aisyiyah adalah gerakan Islam berkemajuan. Maju dalam berfikir, bersikap, dan bergerak. Kalau tidak berkemajuan berarti bukan Muhammadiyah,” tuturnya.
Perempuan di Aisyiyah, lanjutnya, adalah perempuan berkemajuan. “Dan yang tidak boleh lupa Aisyiyah berbasis akar rumput. Artinya Aisyiyah itu tumbuh, berkembang, dan besar dari bawah. Ora ujug-ujug besar dari atas,” kata dia.
Menurutnya, Aisyiyah juga memiliki karakter praksis amal usaha, yaitu selalu membangun dan mengembangkan amal usaha sebagai keberdayaan ekonomi untuk menopang gerak dakwah. “Walau begitu kita harus tetap berwawasan kebangsaan dan membawa manfaat untuk umat,” pesannya.
Dari data statistik, tambahnya, pengusaha di Jawa Timur menduduki peringkat terbesar di Indonesia, “Jatim gak bakal kesalip oleh daerah lain,” kata Latifah disambut tepuk tangan peserta .
Dia mengungkapkan, “Kendala pengembangan bisnis bagi pengusaha Aisyiyah adalah peran kita hanya menguasai 20 persen saja dari 80 persen peluang usaha. Termasuk bagaimana memasarkan produk, dan berjejaring sosial guna mengmbangkan usaha.”
Intinya, kata dia, kalau kita tidak melek mata terhadap kemajuan zaman dengan terampil dan terus mengasah diri dalam mengurus urusan sendiri, makan akan tertinggal dari yang lain.
Semangat berwirausaha para pengusaha Aisyiyah

Senam masal 1000 siswa TK Aisyiyah se kota Surabaya

Senam masal 1000 siswa TK Aisyiyah se kota Surabaya


Pagi yang cerah ceria diiringi tawa canda siswa TK Aisyiyah yang sumringah dan penuh semangat menambah warna warni  rangkaian pra Tanwir I Aisyiyah  yang akan digelar 19- 21 Januari mendatang di gedung at tauhid Unmuh Surabaya
Celoteh - Celoteh lucu balita sudah tak terdengar kala bunda Lilik Tarwijah menyampaikan prolog pengantar senam yang akan dilakukan serempak dan bersama-sama
Menghargai dan disiplin kemandirian tercermin pada gerakan - gerakan indah yang mereka lakukan dengan kepolosan , kelucuan dan tingkah putra putri kebanggaan orang tua , agama , bangsa dan negara
Satu varian senam telah usai , namun semangat pemanasan sudah terlihat pada wajah polos anak-anak harapan bangsa penerus cita-cita mulia para pendahulunya untuk melanjutkan estafet perjuangan mereka
Dengan panduan kolaborasi cantik antara instruktur  yang ada di depan panggung dengan guru - guru TK Aisyiyah se Surabaya yang tergabung dalam IGABA  ( Ikatan guru bustanul athfal) jajaran pimpinan daerah Aisyiyah kota Surabaya ikut larut dalam euforia kebahagiaan nya

Semangat membara dari siswa - siswi TK Aisyiyah se Surabaya telah menyebar bagaikan virus positif yang membakar peserta senam masal pagi ini dengan seragam hijau kuning yang segar .

Gerakan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai pilar kemakmuran bangsa

Gerakan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai pilar kemakmuran bangsa


Surabaya - Keprihatinan Aisyiyah melihat kondisi perekonomian di negeri ini yang tak kunjung membaik , memberi inspirasi tersendiri bagi Aisyiyah sebagai organisasi perempuan tertua di Indonesia yang akan menggelar sidang Tanwir I pada tanggal 19 – 21 Januari 2018 di kota Surabaya dengan mengangkat tema “Gerakan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai pilar kemakmuran bangsa “

 "Tema ini diambil karena pimpinan pusat melihat realitas bangsa yang masih terus menghadapi permasalahan ekonomi yang memprihatinkan. Maka yang menjadi concern dalam tanwir kali ini adalah problem perekonomian," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantin di Kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), Jalan Raya Sutorejo 59, Surabaya, Kamis (18/1/2018).
Bersamaan dengan kegiatan tanwir I Aisyiyah di kota Surabaya ini Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) pimpinan wilayah Aisyiyah se Indonesia  menggelar bazar untuk menunjukkan pada wilayah dan daerah lain potensi yang dimiliki sebagai amal usaha Aisyiyah . 

Bazar yang menyediakan aneka produk mulai dari makanan minuman, aksesoris hingga fashion ini sebagai salah satu penerjemahan tema Tanwir I Aisyiyah "Implementasi gerakan pemberdayaan ekonomi sebagai pilar kemakmuran bangsa." Tutur Retno Setiowati  MEK PWA Jawa Timur sekaligus panitia penanggung jawab bazar Tanwir I Aisyiyah

Tatik Lutfiati  ketua majelis ekonomi pimpinan wilayah Aisyiyah Jawa Timur menyampaikan “Dibukanya stand ditargetkan 46 stand ternyata habis terisi oleh produk majelis ekonomi se Indonesia , mereka berlomba-lomba untuk memperkenalkan produknya dari lembaga lembaga pembina ukm juga pelaku usaha nya saling berjejaring untuk merealisasikan itu “ tuturnya

“ Selain Bazar Produk Unggulan , panitia juga  menyiapkan berbagai agenda acara yang akan menyukseskan siding tanwir I Aisyiyah di antaranya temu usaha  , tampilan seni dan lain sebagainya “ . Pungkasnya ( Bunda Tri )


Rabu, 17 Januari 2018

Support luar biasa Pemkot untuk Tanwir I Aisyiyah

Support luar biasa Pemkot untuk Tanwir I Aisyiyah

Pimpinan Daerah Aisyiyah Surabaya menikmati City Tour Surabaya dengan mengendarai Bis Bantuan dari Pemkot Surabaya

Terimakasih untuk ibu kebanggaan warga Surabaya, Tri Rismaharini yang telah memberikan support yang luar biasa untuk peserta Tanwir I Aisyiyah berupa :
1. Penerangan lampu
2. Pengaspalan jalan
3. Pengaturan parkir
4. Sterilisasi PKL
5. Mobil toilet dan Toilet Portabel
6. Kebersihan Saluran
7. Welcome Dinner
8. Bis Kota 4
9. Ambulance dan Posko Kesehatan
10. Wisata City Tour
Mohon ditambahi kalau masih ada yang kurang, karena Bu Risma minta semua dilayani dengan Terbaik

Welcome Gala Dinner Peserta Tanwir I Aisyiyah

Welcome Gala Dinner Peserta Tanwir I Aisyiyah


Surabaya - Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyambut baik ditunjuknya Kota Surabaya sebagai tuan rumah Tanwir I Aisyiyah. Bertempat di rumah dinas Walikota Surabaya, Jalan Taman Surya No 1 Surabaya, Risma menggelar acara Welcome Gala Dinner, Rabu (17/1/18). Acara ini dihadiri oleh peserta Tanwir Aisyiyah 1 yang sudah hadir pada hari itu.
Selain menikmati hidangan yang telah disediakan, ada hal unik dalam acara ini. Risma menjadi rebutan untuk berfoto bersama para peserta yang fatang dari seluruh Indonesia, bahkan dari Cabang Istimewa Luar Negeri.
Anggota Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah Vivi mengaku kagum dengan sosok Risma. “Saya tidak menyangka, Ibu Risma menyambut kami sangat meriah, melebihi dari apa yang kami bayangkan. Bahkan ada seremonialnya,” ungkapnya.
Vivi terkejut karena ternyata Risma—panggilan akrabb walikota—juga bagian dari Aisyiyah. “Dan akhirnya kami bisa berfoto langsung dengan beliau,” ucap Vivi bangga.
Tintin, peserta Tanwir dari Cianjur Jawa Barat  juga sangat terkesan dengan sambutan yang sangat luar biasa dari Risma.
“Pokoknya, sambutan dan jamuannya sangat luar biasa. Senang bisa langsung bertemu dan berfoto dengan Bu Risma karena beliau juga bagian dari Aisyiyah,” ungkapnya.
Terima kasih, Bu Risma

Edukasi Dipteri Untuk Lansia Qoryah Thoyyibah

Edukasi Dipteri Untuk Lansia Qoryah Thoyyibah



Surabaya - infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit ini disebut penyakit dipteri , ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa, paparan ini disampaikan Masriah Ketua Majelis Kesehatan pimpinan daerah Aisyiyah kota Surabaya di hadapan lansia Qoryah Thoyyibah ,Rabu 17/1/18

Pergantian cuaca dan kekebalan tubuh manusia menjadi satu alasan bagi kita untuk mengenal beberapa jenis penyakit menular melalui penyuluhan dan edukasi - edukasi kesehatan yang disampaikan secara berkala oleh majelis kesehatan PDA Kota Surabaya ke cabang - cabang , salah satunya ke cabang Bulak dengan lansia Qoryah Thoyyibah nya .
Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari, gejala-gejala dari penyakit ini diawali Demam dan menggigil , sakit tenggorokan dan suara serak , sulit bernapas atau napas yang cepat , lemas dan lelah , pilek !walnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.

Pengobatan difteri harus segera dilakukan untuk mencegah penyebaran sekaligus komplikasi yang serius, terutama pada penderita anak-anak, jika tidak diobati dengan cepat dan tepat, toksin dari bakteri difteri dapat memicu beberapa komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa

" Subhanallah , hari ini penuh berkah di kegiatan PMT lansia Qoryah Thoyyibah ke tiga di bulan januari 2018 binaan Puskesmas Kenjeran akan kehadiran bu Masriyah Dahlan majelis kesehatan PDA kota Surabaya " Ujar Erna Kader Posyandu Qoryah Thoyyibah ( Bunda Tri )